Indonesia Positif Ketahanan Informasi Nasional

Program SMARThealth Tekan Risiko Kardiovaskular di Indonesia

Senin, 09 September 2019 - 21:23 | 42.36k
Kegiatan program SMART health. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Kegiatan program SMART health. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
FOKUS

Ketahanan Informasi Nasional

TIMESINDONESIA, MALANGSMARThealth merupakan aplikasi teknologi berbasis smart phone yang ditujukan untuk memfasilitasi program rujukan dan terapi pasien dengan penyakit kardiovaskular. SMARThealth mendukung pelayanan kesehatan preventif di masyarakat dan rumah tangga melalui penguatan sistem pelayanan kesehatan dasar yang ada.

Salah satunya penyakit kardiovaskular, yang termasuk penyakit jantung iskemik dan stroke, merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan penduduk usia produktif di Indonesia. Satu dari lima penduduk Indonesia usia 41-50 tahun memiliki risiko tinggi untuk terkena penyakit kardiovaskular, dan proporsi tersebut meningkat tajam mencapai 70% pada kelompok usia 51-60 tahun.

DSCN8682.jpg

Penyakit kardiovaskular seharusnya bisa dicegah apabila penduduk mempraktikkan gaya hidup sehat dan mereka yang memiliki risiko tinggi memperoleh pengobatan secara rutin, baik dengan obat penurun tekanan darah maupun obat pencegah penyakit kardiovaskular lainnya

Program SMARhealth telah dilaksanakan di delapan desa di Kabupaten Malang dan berhasil meningkatkan pencegahan penyakit kardiovaskular di daerah tersebut. Keberhasilan program SMARThealth ini diungkap pada sebuah studi dalam jurnal JAMA Cardiology. Dr Asri Maharani, salah satu penulis dari University of Manchester menyampaikan bahwa ada peningkatan persentase penduduk dengan resiko tinggi penyakit kardiovaskular yang minum obat pencegah resiko penyakit kardiovaskular dari 0.06% menjadi 15.5%.

Lebih lanjut, didapatkan penurunan tekanan darah rata-rata penduduk dengan resiko tinggi penyakit kardiovaskular sebanyak 8.3 mmHg setelah satu tahun penerapan program SMARThealth.

DSCN8692.jpg

Dr Sujarwoto, salah satu penulis dari Universitas Brawijaya menunjukkan bahwa program SMARThealth adalah inisiatif hebat yang memanfaatkan teknologi dalam implementasi program melalui partisipasi masyarakat.

Dia menjelaskan bahwa teknologi SMARThealth sangat cocok diterapkan di Indonesia karena sistem pelayanan kesehatan dasar yang ada di Indonesia saat ini sangat tergantung pada ketersediaan dokter di Puskesmas.

Sujarwoto menyoroti bahwa salah satu faktor kunci untuk implementasi SMARThealth yang efektif adalah peran kader yang akan menghubungkan individu dalam masyarakat dengan perawat di Ponkesdes dan dokter di Puskesmas.

SMARThealth merupakan intervensi kesehatan yang sangat bermanfaat karena Indonesia saat ini sedang mengalami transisi epidemiologis di mana penyakit tidak menular seperti penyakit adalah beban utama bagi masyarakat dan Indonesia sedang dalam proses menerapkan sistem kesehatan universal.

Tiga masalah utama untuk manajemen penyakit kardiovaskular di Indonesia adalah kekurangan dokter di Puskesmas, kurangnya kesadaran tentang CVD, dan tantangan geografis. Oleh karena itu, cara terbaik adalah identifikasi dini dan pencegahan risiko yang serupa dengan apa yang dilakukan SMARThealth saat ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES