Indonesia Positif Ketahanan Informasi Nasional

Kebakaran Hutan Makin Parah, ACT Kalsel Bagikan Masker

Senin, 09 September 2019 - 11:49 | 56.63k
Dampak asap yang ditimbulkan dari kebakaran hutan dan lahan semakin terasa dari hari ke hari. Bahkan, beberapa sekolah harus diliburkan. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Dampak asap yang ditimbulkan dari kebakaran hutan dan lahan semakin terasa dari hari ke hari. Bahkan, beberapa sekolah harus diliburkan. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
FOKUS

Ketahanan Informasi Nasional

TIMESINDONESIA, TANAH LAUTACT Kalsel membagikan masker pada warga Desa Pandahan, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut. Daerah tersebut merupakan daerah yang paling parah terdampak kebakaran hutan, sehingga polusi udara sangat menganggu aktivitas warga.

Musim kemarau yang melanda Indonesia tahun ini dinyatakan BMKG lebih kering dari tahun sebelumnya. Selain persoalan kekeringan, kebakaran hutan dan lahan juga terjadi di beberapa provinsi, termasuk di Kalimantan Selatan.

Berdasarkan data SiPongi Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) hingga Agustus, luas kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan mencapai 4.670 hektare.

Sebagian wilayah di Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut diselimuti asap tebal. Bahkan, beberapa sekolah harus diliburkan.

Muhammad Riadi sebagai Tim Respons Karhutla ACT Kalsel menjelaskan, Desa Pandahan merupakan titik terdampak asap yang cukup parah. “Sejak kemarin kabut asap di sini sangat pekat, sehingga mengganggu aktivitas masyarakat, termasuk anak-anak sekolah dan pengguna jalan. Semoga masker yang kami bagikan hari ini bisa membantu mengantisipasi dampak asap terhadap kesehatan warga,” ujar Riadi.

Pembagian-masker.jpg

Selain pembagian masker, tim juga telah melakukan aksi berupa pemadaman api di beberapa lokasi di Kalimantan Selatan. “Sejak sebulan yang lalu kami juga ikut melakukan pemadaman api di Desa Jejangkit, Desa Pinang Habang, dan di Bati-bati,” terangnya.

Pembagian masker Jumat pagi itu juga berkolaborasi dengan PMI dan BPBD Tanah Laut. Tak hanya berbagi masker, tim juga melakukan pemadaman titik-titik api yang masih terlihat. Kepala Pelaksana BPBD Tanah Laut Muhammad Kusri menyebutkan, luas lahan yang terbakar di Desa Pandahan mencapai 10 hektar. “Kemarin kami sudah melakukan pemadaman, namun pagi ini titik api kembali muncul sehingga kami juga membawa unit pemadam,” kata Kusri.

Ia juga mengimbau kepada warga untuk bersama-sama mencegah kebakaran hutan dan lahan. “Ini sudah masuk pada puncak kemarau sehingga kejadian kebakaran cukup tinggi, maka semua pihak harus waspada untuk mencegah kebakaran,” imbuh Kusri.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Cabang ACT Kalimantan Selatan Zainal Arifin. “Musim kemarau panjang menyebabkan kekeringan di mana-mana, sehingga lahan dan hutan mudah terbakar, terlebih di lahan gambut. Maka mari bersama-sama menjaga agar tidak terjadi kebakaran lahan karena dampak asap berakibat buruk untuk kesehatan kita semua,” ajak Zainal.

Zainal juga mengapresiasi kerja-kerja relawan utamanya dari ACT Kalsel yang selama ini sigap merespons dampak karhutla. “Salut untuk para relawan yang mendedikasikan waktu dan tenaga. Semoga selalu diberi kesehatan dan dibalas dengan kebaikan yang jauh lebih baik,” ungkapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES