[CEK FAKTA] Wali Kota Malang Meminta Maaf Cium Kaki Warga Papua
TIMESINDONESIA, MALANG – Sebuah video berjudul Pak Wali Kota Malang Meminta Maaf Kpd Putra Putri Papua mendadak viral dan menjadi pembicaraan publik di media sosial.
Video berdurasi 3 menit 11 detik diunggah Rudy Taryanto pada Jumat, 7 September 2019, pukul 9:42 WIB. Video berisi seorang lelaki mengenakan pakaian batik berwarna perpaduan emas dan hitam itu bersalaman, merangkul, dan bersujud di depan sejumlah orang yang berdiri berbaris, dengan iringan lagu Satu Nusa Satu Bangsa. Lelaki itu tampak mencium kaki salah satu orang. Dia pun berusaha mencium kaki semua orang yang disalaminya.
Hingga Minggu (8/9/2019) pukul 16.30 WIB, video ini telah dilihat lebih dari 400 ribu orang, dikomentari 2.514 orang, disukai 4.856 akun dan 10.349 kali dibagikan di laman facebook.
CEK FAKTA
Menurut penelurusan tim Cek Fakta, video ini merupakan video yang diambil dalam acara Aliansi Relawan Jokowi (ARJ) yang berlangsung pada 4 September 2019 di Hotel Mega Proklamasi, Jakarta.
Banner acara yang bertuliskan 'Temu Wicara Diskusi Gerakan Nasional Perempuan Pembawa Kerukunan dan Kedamaian', yang ada dalam video tersebut, menunjukkan bahwa acara tersebut tidak dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Kota Malang ataupun Wali Kota Malang.
Pria yang disebut sebagai Wali Kota Malang, yang mengenakan batik kuning hitam, bermotif simbol Garuda Pancasila pun bukanlah Sutiaji. Melainkan, Haidir Alwi, penanggung jawab kegiatan diskusi.
Sumber dari wartajakarta.com menuliskan bahwa dalam acara ini dihadiri oleh nara sumber, yakni: Haidir Alwi (penanggung jawab), Yesri Tandiseru (Ketua Umum Jayaperkasa), Laksamana Permana TNI (purn) Bonar Simangunsong, Aidil Fitri, SH (Koordinator Umum ARJ), Sherly Politon, dan Mei Diana (moderator).
Pihak pemerintah Kota Malang pun menyampaikan bahwa informasi ini tidak benar. Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Malang, Nur Widianto pun menyampaikan bahwa video tersebut tiga benar. Ia menyampaikan bahwa akun tersebut tidak bertanggung jawab secara gamblang melabeli seseorang sebagai Wali Kota Malang.
"Dalam rangka membangun cerdas literasi, sangat kami harap dukungan teman-teman media untuk menjadikan sebagai referensi berita semata agar masyarakat tidak disuguhi oleh info-info yang sesat seperti itu," katanya.
Dalam postingan Rudy tersebut, Widianto juga menuliskan komentar ''Sdr. Rudy Taryanto, terima kasih utk pesan damai, tapi tautan keterangan yg Saudara sertakan salah dan menyesatkan karena profil tersebut bukan Bapak Walikota Malang... sangat tidak bijak dan tidak baik apabila tidak tahu serta tidak kenal lalu mengklaim dg keterangan yg salah... ayo bersosmed yg bijak dan cerdas."
KESIMPULAN:
Informasi yang beredar melalui video dan keterangan tersebut masuk dalam informasi hoaks. Karena, konten ini masuk dalam jenis disinformasi Konten yang Dimanipulasi atau Misleading.
Konten yang dimanipulasi ini adalah konten informasi atau gambar yang asli (sengaja) dimanipulasi untuk menipu pembaca atau pun warga net. (*)
____
Cek Fakta TIMES Indonesia
TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal, untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected]
Tautan:
Posting
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2683425418343983&id=100000296526521
Gambar acara
https://www.wartajakarta.com/keteladanan-berbasis-pancasila-memberi-harapan-kerukunan-di-antara-sesama-anak-bangsa/
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Rizal Dani |