Peristiwa Daerah

Festival Kampung Digital, Surga Inovasi Pelayanan Publik Di Ujung Timur Pulau Jawa

Selasa, 03 September 2019 - 18:24 | 137.52k
Pemkab Banyuwangi menggelar Festival Kampung Digital 2019 di RTH Maron, Kecamatan Genteng, Banyuwangi. (Foto: Roghib Mabrur/TIMES Indonesia)
Pemkab Banyuwangi menggelar Festival Kampung Digital 2019 di RTH Maron, Kecamatan Genteng, Banyuwangi. (Foto: Roghib Mabrur/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Hidup di era modern sekarang, tuntutan pelayanan terhadap masyarakat harus serba cepat dan tepat. Hal ini diwujudkan dan ditampilkan oleh beberapa desa di Kabupaten Banyuwangi dalam Festival Kampung Digital 2019 di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron, Kecamatan Genteng. 

Desa-desa di ujung timur Pulau Jawa ini berbondong-bondong menciptakan berbagai inovasi pelayanan publik berbasis digital, seperti e-village budgeting, self service dan sitem aplikasi posyandu dengan pencatatan elektronik (siap cantik) dan sebagainya. 

Festival Kampung digital dilaksanakan selama dua hari, 3-4 September 2019. Selain menampilkan pameran inovasi antar desa, kegiatan ini juga terdapat digital class, pameran booth, lomba website kreatif desa, dan lomba foto instagram.

Festival-Kampung-Digital-2019-b.jpg

Banyuwangi sendiri telah menerapkan smart kampung sejak tahun 2016, yang mana bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan mempercepat pelayanan publik. Saat ini sebanyak 181 desa di Banyuwangi telah dilengkapi fiber optik.

"Ini merupakan harapan pemerintah bahwa digitalisasi ekonomi ini bisa dikembangkan sampai desa, inovasi yang ditampilkan ini inovasi yang sudah jalan, inovasi ini bukan ngimpor dari daerah lain tetapi semua inovasi ini murni dari desa di Banyuwangi," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Selasa (3/9/2019).

Anas menuturkan, dengan program smart kampung sangat membantu masyarakat dan pemerintah. Program digitalisasi ini sudah mulai menunjukkan hasilnya dengan dasar ekosistem ekonomi digital kreatifnya terbangun dan beberapa desa sistem pelayanan digitalnya nyaris sempurna. Maka dari itu smart kampung ini menjadi akses silaturahmi antar masyarakat dengan pelayan publik.

"Oh terbantu sekali! Kepuasaan rakyat meningkat, komplen-klompen dengan cepat teratasi. Tetapi satu yang masih belum bisa tertasi dengan cepat, saya ingin jujur soal e-ktp masih menyisahkan masalah, karena blanko yang dikirim dari pusat terbatas," kata Anas.

Festival-Kampung-Digital-2019-d.jpg

Anas menjelaskan bahwa per Agustus kemarin ada 35.213 orang yang telah melakukan perekaman e-ktp, tetapi jatah blanko yang terima Banyuwangi per bulannya hanya mendapatkan 500 buah.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian (Kominfo) Kabupaten Banyuwangi Budi Santoso menyampaikan program smart kampung merupakan solusi percepatan kepengurusan pelayanan masyarakat ditingkat desa sekaligus meningkatkan mutu pelayanan yang l karena jarak desa ke pusat kota menyita waktu yang lama.

"Kegiatan ini bertujuan bagaimana infrastruktur digitalisasi ini bisa bermanfaat bagi masyarakat desa, bukan untuk main game saja tetapi juga untuk kegiatan-kegiatan positif dan produktif," ujar

Festival-Kampung-Digital-2019-c.jpg

Budi menjelaskan terdapat 14 kriteria desa layak smart kampung diantaranya ada front office, infrastruktur free wifi, layanan berbasis online, ruang-ruang pemberdayaan masyarakat (ruang pendopo beralih fungsi untuk pelatihan masyarakat) dan lain sebagainya.

"Saat ini mesin self service terdapat diseluruh desa di kecamatan Genteng, Singojuruh, Blimbingsari, Rogajampi (dua desa yang belum), dan beberapa desa di Kecamatan Licin," ungkapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES