Pemerintahan

Pemkab Bantul Gelar Festival Dakon Terbesar di Indonesia

Rabu, 28 Agustus 2019 - 13:45 | 129.68k
Koleksi Dakon kuno di Museum HOJ Bantul  yang diperkirakan dibuat pada abad 16-17 dan ditemukan di Yogyakarta. (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)
Koleksi Dakon kuno di Museum HOJ Bantul  yang diperkirakan dibuat pada abad 16-17 dan ditemukan di Yogyakarta. (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTAPemkab Bantul ingin terus menjaga dan memelihara mainan tradisional. Salah satunya adalah dakon atau congklak. Nah, sebagai wujud pelestarian dolanan tradisional Pemkab Bantul dan Museum History of Java (HOJ) Jalan Parangtritis, Sewon, Bantul. Yogyakarta akan mengadakan festival dakon atau congklak.

Acara yang akan dihelat pada November 2019 mendatang ini diklaim terbesar yang pernah ada di Indonesia. Rencananya, festival ini akan dipusatkan di area museum HOJ di Jalan Parangtritis km 5,5 Sewon Bantul dengan melibatkan sekitar 3.000 peserta, baik kelompok anak, umum, dan keluarga. Pelaksaanan festival sendiri terbagi menjadi dua tahap. Yakni, pada 16-17 November yang dilanjut 23-24 November 2019.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Pemkab Bantul Isdarmoko mengatakan festival dakon akan menjadi momentum untuk mengingat dan melestarikan lagi dolanan tradisional yang sarat nilai.

“Festival dakon ini relevan dengan kebijakan pemerintah daerah, ini bagian menggiatkan tradisi di kalangan generasi muda,” kata Isdarmoko, Rabu (28/8/2019).

Isdarmoko menilai tak gampang untuk mengenalkan tradisi pada generasi muda karena sebagain telah merasa asing akibat kurangnya sosialisasi dan ruang untuk pembelajaran itu. Sehingga pengenalan tradisi lewat dolanan dakon dalam festival ini bisa menjadi pintu masuk mengingatkan lagi bahwa Indonesia khususnya Jawa memiliki sejarah dolanan sarat nilai itu.

“Tak bisa dipungkiri generasi muda kita lebih tertarik budaya dari luar yang tak jelas juntrungannya (arahnya), mereka sebagian lebih melek budaya asing daripada sejarahnya sendiri,” papar Isdarmoko.

“Makanya kami sangat apresiasi dan mendukung sekali festival dakon ini digelar di museum HOJ ini," ujar Isdarmoko.

Dari dakon ini, ujar Isdarmoko, pemainya belajar banyak hal. Misalnya belajar sabar saat teman mainnya sedang menghitung biji dakon. Dakon juga mengajarkan pemain konsentrasi serta bersikap jujur alias tidak curang saat menghitung biji dakon. “Banyak sekali nilai yang diajarkan lewat dakon ini,” terang Isdarmoko.

Isdarmoko menambahkan festival dakon ini telah disosialisasikan pihaknya dari para anak yang duduk di tingkat Taman Kanak Kanak hingga SMA untuk ikut serta dalam kegiatan itu sembari belajar sejarah Jawa di museum HOJ yang menurutnya sangat representatif untuk mempelajari sejarah asal usul Jawa itu.

“Kami sosialisasikam juga festival dakon ini dari tingkat TK sampai SMA agar mendukung dan berperan serta pada kegiatan ini," ujarnya.

Manajer Pengembangan dan Penelitian dari Holding D Topeng Kingdom Grup, selaku pengelola HOJ Museum, Yulianto dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Festival Dakon yang akan dihelat di Museum HOJ itu mulai tanggal 16-17 dan 23-  24 November 2019 mendatang akan memperebutkan Piala Bupati Bantul.

“Festival Dakon untuk segala usia, baik perorangan, grup maupun keluarga dengan memperebutkan Piala Bupati. Bagi pengunjung yang membeli tiket Museum saat itu dapat mengisi formulir Pendaftaran keikutsertaan,” ujarnya.

Koordinator Operasional Museum HOJ, Agung D.J, mengatakan hakekatnya dakon merupakan permainan jaman dulu kala yang sangat kental filosofinya serta perlu dilestarikan. Sehingga, anak jaman millenial ini tidak melupakan Permainan Tradisional Dakon begitu saja tergerus jaman gadget modern.

“Semoga anak-anak milenial Yogyakarta tetap mau melestarikan dakon dan ikut meramaikan festival dakon yag digelar oleh Pemkab Bantul dan  Museum History of Java (HOJ),” jelas Agung. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES