Pendidikan

Silatnas BEM Pesantren 2019, Pertemuan Santri Milenial Penerus Bangsa

Senin, 26 Agustus 2019 - 13:02 | 39.00k
Silatnas BEM Pesantren 2019 se-Indonesia di kampus IAIDA Blokagung Banyuwangi. (Foto: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)
Silatnas BEM Pesantren 2019 se-Indonesia di kampus IAIDA Blokagung Banyuwangi. (Foto: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Santri milenial meupakan anak bangsa terkini yang sudah memiliki wawasan luas dengan pengetahuan internet. Dalam pertemuannya pada Silatnas BEM Pesantren 2019 se-Indonesia itu, mereka diharapkan menjadi generasi pemimpin penerus bangsa.

Selama tiga hari, ratusan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia itu, berkumpul untuk berbagi informasi dan menimba ilmu di Kampus IAIDA Blokagung, Banyuwangi.

Dengan menghadirkan berbagai tokoh-tokoh berpengaruh di Indonesia, mereka belajar dan dibekali untuk menjadi generasi kritis dan peduli terhadap laju pertumbuhan Indonesia. Wawasan kebangsaan, pengetahuan teknologi untuk industri, pemanfaatan internet serta penanaman rasa cinta tanah air mereka dapatkan di sana.

"Tak lupa, pembekalan mental serta wawasan kepemimpinan juga mereka perdalam didalamnya," kata KH Ahmad Hisyam Syafa'at, pengasuh Ponpes Blokagung.

Salah satunya, lanjut KH Ahmad, adalah santri sebagai generasi penerus bangsa, bukan dalam pengertian elemen lain yang harus dikesampingkan, namun mereka merupakan sebagai insan produktif dan sebagai sosok 'the leader of tomorrow'.

Mereka mengemban amanat untuk memiliki dedikasi yang tinggi dalam pengembaraan pengetahuan dan rasa ingin tahu. Slogan ingin tahu dalam pepatah Arab dikenal dengan ungkapan himmatul rizal tasqutu (semangat seorang santri bisa menaklukan sebuah pegunungan).

Menurutnya, dalam menumbuhkan rasa ingin tahu itu, akan melahirkan iqra’ (membaca) dengan ta’lim yang dikreasikan dengan motivasi. Membaca itu dikonotasikan sebagai ta’lim (belajar). Iqra’ itu pintu gerbang menuju ke samudera ilmu pengetahuan. Iqra’ pun tidak terbatas kepada yang tertulis (iqra’ bil qalam), namun segala perubahan dan fenomena alam yang terjadi juga harus mampu ditelaah dan dicerna yang dikenal dengan iqra’ kauniyah.

"Santri terkini, yakni santri milenial. Calon penerus yang lahir dilingkungan pondok dengan wawasan agama sebagai dasar pendidikan. Berbalut pengetahuan internet sebagai bekal pengetahuan," katanya.

Ke depan, mereka diharapakn akan menjadi bagian dari manusia yang membangun negara Indonesia. Dimana dalam Silatnas BEM Pesantren 2019 ini, mahasiswa santri milenial Darussalam itu dibekali dengan segala kebutuhan yang kelak mereka butuhkan untuk mewujudkan harapan sebagai penerus generasi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES