Olahraga

Terbawa Arus Angin, Tiga Penerjun Peserta Jogja Air Show Mendarat di Laguna Depok

Sabtu, 24 Agustus 2019 - 16:49 | 211.15k
Seorang peserta Jogja Air Show (JAS) di Pantai Depok, Parangtritis, Kretek, Bantul, Yogyakarta yang mengalami insiden, Sabtu (24/8/2019). (FOTO: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Seorang peserta Jogja Air Show (JAS) di Pantai Depok, Parangtritis, Kretek, Bantul, Yogyakarta yang mengalami insiden, Sabtu (24/8/2019). (FOTO: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Hari pertama pelaksanaan Jogja Air Show (JAS) di Pantai Depok, Parangtritis, Kretek, Bantul, Yogyakarta diwarnai insiden, Sabtu (24/8/2019). Ya, tiga penerjun mendarat darurat di laguna Pantai Depok.

Mereka adalah Nugroho dan Nasution yang merupakan anggota Satuan Dit Polair Polda DIY serta Ramli anggota Federasi Aeromodeling Seluruh Indonesia (FASI) Provinsi Kalimantan Barat.

Beruntung, Nugroho dan Nasution mendarat di tepi laguna sehingga dapat langsung menyelamatkan diri. Sedangkan Ramli yang jatuh di tengah laguna sempat tenggelam sebelum diselamatkan anggota polair dan dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Seorang penerjun yang mengalami insiden, Nugroho menuturkan, awalnya terdapat 12 penerjun yang melakukan aksi pada pembukaan JAS. Namun, tiba-tiba angin bertiup cukup kencang. Sehingga, lima penerjun terseret ke arah utara dari titik pendaratan menuju laguna depok. Sedangkan tiga penerjun mendarat di air sedangkan dua penerjun lainnya di darat. Sebenarnya setiap penerjun sudah dibekali peralatan dan ketrampilan mendarat di air. Namun, karena kejadiannya cukup cepat, seringkali menjadi panik.

“Saat mendarat di air tinggal mengaktifkan life jacket dan melepas parasut utama. Sehingga, tidak tenggelam,” kata Nugroho.

Personil Polair Polda DIY, Bayu yang berhasil menyelamatkan korban mengaku sudah mengantisipasi kemungkinan terdapatnya penerjun yang mendarat di air. Antisipasi dilakukan dengan mendeteksi terdapatnya penerjun yang bergerak melenceng jauh dari titik pendaratan. Selanjutnya petugas mengejar arah penerjun untuk memberikan pertolongan.

“Upaya ini kami dilakukan karena terdapatnya penerjun yang meninggal dunia karena mendarat di laut pada pelaksanaan Jogja Air Show 2 tahun lalu,” terang Bayu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : Radio Persatuan Bantul

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES