Indonesia Positif Ketahanan Informasi Pendidikan

UWG Malang Bidik Camaba untuk Mendapatkan Beasiswa Unggul Mulia

Jumat, 23 Agustus 2019 - 20:24 | 84.54k
Wakil Rektor I (Prof. Dr. Ir. Sukamto, MS.) kiri didampingi Kepala UPT PI-PMB (Dr. Ir. Rita Hanafie, MP.) saat memberikan pengarahan kepada camaba penerima Beasiswa Unggul Mulia dan Bidik Misi 2019/2020 di Hall Widya Graha Kampus II UWGFOTO. (FOTO: AJP TI
Wakil Rektor I (Prof. Dr. Ir. Sukamto, MS.) kiri didampingi Kepala UPT PI-PMB (Dr. Ir. Rita Hanafie, MP.) saat memberikan pengarahan kepada camaba penerima Beasiswa Unggul Mulia dan Bidik Misi 2019/2020 di Hall Widya Graha Kampus II UWGFOTO. (FOTO: AJP TI
FOKUS

Ketahanan Informasi Pendidikan

TIMESINDONESIA, MALANG – 91 calon mahasiswa baru UWG Malang terindentifikasi untuk mendapatkan beasiswa unggul mulia. Pada tahapan seleksi administrasi menjaring 46 mahasiswa maju ke tahapan selanjutnya yaitu wawancara.

Beasiswa ini telah digelar oleh Universitas Widyagama Malang sejak tahun 2007 silam. Penerima beasiswa ini akan bebas biaya pendidikan selama delapan semester ini disiapkan oleh Yayasan Pembina Pendidikan Indonesia Widyagama Malang (YPPIWM), yang menaungi UWG.

Sebagaimana namanya, beasiswa ini diberikan kepada camaba yang unggul dalam arti memiliki prestasi akademik tinggi, apalagi bila ditunjang oleh adanya prestasi non akademik, yaitu minat-bakat di bidang olahraga, seni budaya dan hafidz Quran.

Disebut mulia karena beasiswa ini ditujukan terutama untuk camaba dari keluarga sederhana, meskipun tidak tertutup kemungkinan untuk camaba lain dengan ketentuan yang ditentukan oleh pimpinan. Sementara itu, Beasiswa Bidik Misi adalah beasiswa dari pemerintah yang ditujukan kepada camaba berprestasi yang berasal dari keluarga tidak mampu.

calon-maba.jpg

Sebelum tes wawancara dilakukan pada Kamis tanggal 15 Agustus 2019 di Hall Widya Graha Kampus ll UWG, Wakil Rektor l UWG, Prof. Dr. Ir. Sukamto, MS memberikan penjelasan tentang perbedaan diantara kedua program beasiswa tersebut.

"Masing-masing memiliki persyaratan tertentu. Beasiswa bidik misi memiliki persyaratan lebih ketat dari beasiswa unggul mulia. Tetapi keduanya memiliki konsekuensi yang sama bagi para penerima," jelas Sukamto.

Penjelaskan dilanjutkan oleh Ketua PI-PMB Dr. Ir. Rita Hanafie, MP bahwa ada tanggungjawab besar bagi siapapun yang menerima kedua program beasiswa ini. "Disamping tuntutan untuk terus meningkatkan prestasi akademik, ada kewajiban lain bagi para penerima, yaitu aktif berpartisipasi mengembangkan ormawa (organisasi kemahasiswaan) di kampus," kata Rita.

Diawali dengan Tes Potensi Akademik (TPA). Tes wawancara yang juga menghadirkan orang tua ini berlangsung dalam suasana yang santai, karena pertemuan tersebut sebenarnya bermaksud menggali dan mengukur sejauh mana keseriusan camaba dan para orangtua terhadap minat anaknya untuk melanjutkan pendidikan tinggi.

Khusus untuk calon penerima beasiswa bidik misi, setelah hasil wawancara menetapkan calon penerima, maka ada tahapan selanjutnya yaitu survei ke lokasi tempat tinggal calon penerima. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa dana pemerintah tersebut jatuh ke tangan yang tepat.

Hasil rapat pleno setelah rangkaian tes dilalui, ditetapkan 8 orang calon penerima beasiswa bidik misi dan 27 lainnya penerima beasiswa unggul mulia. Delapan orang diusulkan ke LLDIKTI 7 dan 27 yang lain diusulkan ke YPPIWM. Sementara sebelas camaba lainnya tetap akan diusulkan untuk menerima beasiswa dengan program yang lain dari UWG Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES