Peristiwa Nasional

Kerusuhan Papua, Mahfud MD Imbau Lakukan Pendekatan Dialog Konstruktif

Jumat, 23 Agustus 2019 - 19:29 | 38.11k
Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan (GSK) Mahfud MD. (FOTO: dok. TIMES Indonesia)
Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan (GSK) Mahfud MD. (FOTO: dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan (GSK) Mahfud MD menghimbau seluruh komponen bangsa melakukan pendekatan dialog konstruktif persuasif dalam menyelesaikan kerusuhan di Papua dan Papua Barat. 

"Saya ingin mengatakan, kita menyerukan kepada semua pihak baik aparat, tokoh adat, LSM untuk sekarang ini mulai lakukan pendekatan dialog yang konstruktif persuasif, kekerasan yang meresahkan masyarakat harus dihentikan," ujar Mahfud MD di hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Jumat (23/8/2019).

Mahfud mengaku sangat terkejut ketika mendengar kabar adanya kerusuhan terjadi di Papua dan Papua Barat  beberapa waktu lalu. Terlebih lagi, kerusuhan itu disebabkan oleh dugaan rasis dan diskriminasi yang dilakukan oleh oknum tertentu. 

"Kita kaget luar biasa dan merasa agak cemas tentang perkembangan yang terjadi di Papua yang berasal dari masalah sepele kemudian jadi serius. Sehingga eskalasi kekerasan berkembang meski kecil seperti efek domino dan itu mencemaskan kita," ucap Mahfud. 

Mantan Ketua MK itu lantas meminta agar tidak ada lagi perlakuan diskriminasi kepada masyarakat Papua. "Papua itu bagian dari Indonesia, saudara kita, tanah air kita, oleh karenanya harus mendapat perlakuan dan pelayanan sama dari pemerintah," ujar Mahfud.

Sejauh ini, Mahfud menilai perlakuan pemerintah terhadap masyarakat Papua sudah cukup bagus. Mulai dari era Presiden Soekarno, Soeharto, Habibie, Gus Dur hingga Jokowi sudah berupaya memberikan yang terbaik untuk warga Papua.

"Jokowi juga bagus karena membangun infrastruktur bahkan Jokowi katanya 'saya membangun Papua bukan karena pemilu, bukan hanya untuk menang di pemilu karena Jokowi, tanpa Papua juga masih bisa menang, itu (pembangunan) kan soal ikatan, tanpa suara di Papua masih bisa menang. Tapi pemerintah membangun ada aspek psikologis dan ikatan," ujarnya. 

Yang diperlukan saat ini kata Mahfud, menyelesaikan konfilk di Papua dan Papua Barat dengan mendinginkan suasana terlebih dahulu. Setelah ini, aparat penegak hukum melakukan tindakan untuk menindak oknum yang melakukan tindakan rasis dan memprovokasi massa untuk melakukan kerusuhan. 

"Kesimpulannya itu, kita rajut perdamaian dalam waktu secepatnya, kerusuhan berhenti sesudah itu dirunut untuk tindakan hukum kepada semua pihak yang rasis terkait sikap dan pernyataan rasis atau yang memprovokasi kerusuhan itu di manapun supaya ditindak dengan dengan tegas tanpa pandang bulu," tandas Mahfud MD soal kerusuhan di Papua dan Papua Barat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES