Dinilai Abaikan Masukan Masyarakat, ICW Kritik Pansel Capim KPK RI
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pegiat Anti Korupsi Indonesia Corruption Watch (ICW), Kurnia Ramadhana menilai pansel capim KPK RI telah berdosa, karena tidak mendengarkan aspirasi dan masukan dari masyarakat.
Menurutnya, jika yang demikian terus dibiarkan maka masa depan KPK akan terancam. Akibatnya masyarakat yang akan terus dirugikan.
"Masa depan KPK saat ini terancam. Kondisi ini disebabkan proses seleksi Pimpinan KPK yang menyisakan berbagai persoalan serius. Mulai dari tindakan atau pernyataan Pansel, proses seleksi, hingga calon-calon yang tersisa sampai sejauh ini," kata Kurnia di Jakarta, Jumat (23/8/2019).
Dia menegaskan, selama ini pansel seakan tidak menghiraukan masukan dari berbagai elemen masyarakat. Respon yang diberikan oleh pansel acapkali negatif dan defensif. Padahal penyikapan atas langkah-langkah pansel dalam penjaringan pimpinan KPK bukan hanya oleh kalangan masyarakat sipil antikorupsi, namun sudah mencakup perwakilan organisasi agama hingga mantan pimpinan KPK.
"Kita berharap ke depan para pansel mau berubah dan kembali mendengarkan suara masyarakat tidak lagi menutup diri dengan segala kekuasaannya," ujar Kurnia Ramadhana.
Ia menuturkan, sejak awal pembentukan pansel tidak ada sama sekali pemberitahuan bagi publik terkait jadwal pasti proses seleksi pimpinan KPK. Hal ini tentu merugikan para calon serta masyarakat sebagai fungsi kontrol.
"Alhasil dapat dikatakanpansel telah gagal dalam mendesain agenda besar seleksi pimpinan KPK 2019-2023," ujar pegiat anti korupsi dari ICW ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |
Sumber | : TIMES Jakarta |