TIMESINDONESIA, TUBAN – Petani tembakau di Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, bulan Agustus ini memasuki panen raya, tembakau jenis codong Jinten sebagai primadona tanamnya.
Hasil panen tembakau terbanyak berada di Desa Sidoharjo dan Rayung Kecamatan Senori. Menurut sejumlah petani, kondisi panen tembakau memiliki kualitas membaik.
"Alhamdulilah potensi panen tembakaunya membaik, meski ada hasil panen yang kualitasnya buruk karena ada kendala," ungkap seorang petani asal Desa Sidoharjo, Nardi (35, Jumat (23/08/2019).
Menurut Nardi, sebagian besar tembakau menggunakan pertanian tradisional, belum ada apaya bertani tembakau dengan mekanisme moderen.
Sementara jenis tembakau yang ditanam kebanyakan memilih jenis tembakau codong (Jinten) sebagai primadona.
"Sebab, tembakau codong dari sisi pohon dan daunnya mempunyai ciri tertentu yaitu daunnya mencondong mekar dimasa usia tanam satu bulan," jelasnya.
Hasil panen tembakau di desa setempat oleh petani langsung dijual ke tengkulak. Kepada TIMESIndonesia Nardi menerangkan harga tembakau dijual dengan harga Rp1500 per kilo.
Sedangkan petikan daun kedua (pindon) harga tembakau Rp. 2500/kg, perikan ketiga (telon) harga Rp. 2700-3000/kg. Sedangkan, petikan keempat, lima, enam daun tembakau mampu terjual ke pengepul seharga Rp. 2000-45000/kg.
"Tergantung kondisi cuaca. Semakin bagus cuaca dan didukung terik matahari panas maka makin tinggi harga jualnya tembaku condong jinten," bebernya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
| Publisher | : Sholihin Nur |
| Sumber | : TIMES Tuban |
