Wisata

Yuk, Pecinta Kopi Merapat ke Banaran Coffee Festival Akhir Pekan Ini

Jumat, 23 Agustus 2019 - 15:45 | 69.63k
Petani kopi akan ikut memeriahkan Banaran Coffee Festival. (FOTO: Frietqi S./TIMES Indonesia)
Petani kopi akan ikut memeriahkan Banaran Coffee Festival. (FOTO: Frietqi S./TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Menikmati kopi langsung di tengah kebun kopi yang siap panen, pasti mengasyikkan. Ya, semua itu bisa dirasakan di Banaran Coffee Festival (BCF) 2019 pada 24-25 Agustus mendatang. Sebanyak 50 kedai kopi dari berbagai daerah di Pulau Jawa akan meramaikan acara yang digelar di Kampoeng Kopi Banaran, di Bawen, Semarang, Jawa Tengah. Sedikitnya 7.400 cup kopi akan dibagikan.

“Masih dalam suasana Pitulasan, kami memilih jumlah 7.400 cup kopi gratis, sesuai dengan HUT Kemerdekaan RI yang ke-74. Para barista yang ikut meramaikan acara juga akan mengenakan kostum bernuansa perjuangan 45,” kata Ketua Panitia Banaran Coffee Festival 2019, Aditya Yoga Kusuma, Jumat (23/8/2019).

Acara kali ini merupakan tahun kedua BCF diselenggarakan, setelah tahun 2018 lalu diadakan di bulan Oktober. Dan diharapkan BCF bisa menjadi agenda tahunan, sebagai ajang sharring para pegiat kopi di Nusantara, utamanya di Jawa Tengah dan sekitarnya.

Tentang pemilihan lokasi Kampoeng Kopi Banaran, Yoga menerangkan, selain lokasinya yang strategis, berada di jalur persimpangan dari arah Semarang, Yogyakarta maupun Solo, obyek wisata milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) 9 itu juga memiliki menjadi daya tarik tersendiri untuk penyelenggaraan event kopi. Area seluas 400 hektare tersebut sebagian besar ditanami pohon kopi.

“Dan saat ini sedang memasuki masa panen. Menariknya, saat BCF besok, masih banyak pohon yang berbunga sehingga pengunjung dan peserta bisa menikmati pemandangan berupa hamparan bunga dan buah kopi,” tambah Yoga.

Pihak Kampoeng Kopi Banaran memang mendukung penuh penyelenggaraan event BCF. Bahkan untuk memastikan bahwa pada saat event nanti pengunjung bisa menikmati pemandangan berupa hamparan bunga kopi, berwarna putih dengan aroma khasnya, pihak perkebunan sudah melakukan penyiraman sejak H-7 untuk memanipulasi bunga agar bermekaran pada saat acara digelar.

“Memang sebagian besar cherry sudah dipanen karena masa panen kopi sudah dimulai sejak bulan Juli . Tapi kami sengaja membiarkan beberapa blok kebun agar pada saat event nanti, pengunjung masih bisa melihat langsung bunga dan kopi-kopi siap panen,” kata Kepala bagian Perencanaan Strategis PTPN 9, Petrus Budiman, SP.

Yang berbeda dengan acara kopi lainnya, di Banaran Coffee Festival 2019 besok, peserta festival juga bisa mengikuti Coffee Camp di tengah kebun. Panitia menyiapkan dome khusus sebagai tempat menginap para peserta di malam hari tanggal 24 Agustus , tak jauh dari lokasi festival. Pada Minggu paginya, sebelum acara pembagian kopi gratis dilanjutkan, para pegiat kopi diberi kesempatan melihat langsung perkebunan kopi.

“Peserta plantation bisa melihat langsung kegiatan pengolahan kebun, dari proses pembibitan hingga proses panen,” jelas Petrus Budiman.

Bagi pegiat kopi, moment ini bisa dijadikan ajang untuk belajar dan memahami kopi. Bagaimanpun harus diakui bahwa tidak semua pegiat kopi, khususnya yang tidak punya kebun sendiri, pernah melihat secara langsung proses pengolahan kopi di perkebunan.

Pada Minggu siangnya, peserta juga akan diajak melihat langsung proses pasca panen kopi. Sebagai perkebunan skala besar, semua kopi hasil kebun akan diolah di Pabrik Kopi Banaran yang terletak di Ds Krajan, Jambon, Semarang.

“Mulai dari proses pengeringan, sortasi hingga hasilnya keluar sebagai kopi siap seduh bisa diliat langsung di sana,” jelas Petrus.

Sebagaimana acara kopi umumnya, Banaran Coffee Festival 2019 akan diramaikan dengan berbagai kegiatan, Latte Art Competiton, Lomba Photo Instagram, Coffee Talk, berbagai hiburan, terbuka untuk masyarakat umum, termasuk para pengunjung Kampoeng Kopi Banaran, pada Sabtu pukul 13.00-22.00 WIB dan Minggu jam 08.00-13.00 WIB. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES