Pendidikan

Wantimpres: Paradigma Pendidikan Vokasi Harus Diubah Jadi 'Education for Self Value'

Kamis, 22 Agustus 2019 - 23:42 | 40.04k
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) mengunjungi Banyuwangi (FOTO: Istimewa)
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) mengunjungi Banyuwangi (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) RI, Prof. Dr Abdul Malik Fadjar mengunjungi Banyuwangi. Malik meninjau sejumlah sekolah vokasi yang ada di Banyuwangi, ia menjelaskan bahwa pendidikan vokasi sekarang paradigmanya harus diubah menjadi education for self value.

Malik mengaku kunjungannya ke Banyuwangi selama tiga hari (21-23 Agustus 2019) ini untuk melihat dari dekat perkembangan pendidikan di Banyuwangi. Pesatnya perkembangan Banyuwangi, harus dipastikan diikuti dengan perkembangan pendidikannya. 

"Saya diamanahkan Presiden untuk melihat lebih jauh seperti apa perkembangan SMA/SMK, khususnya yang dikelola yayasan. Kami di Banyuwangi dalam rangka itu," kata pria yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan Nasional di Kabinet Gotong Royong era Presiden Megawati ini.

Salah satunya, Malik mengunjungi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 2 Genteng, Banyuwangi. Salah satu keunggulan sekolah ini telah menerapkan model pembelajaran tefa (teaching factory). Yang artinya real teaching, menggandeng perusahaan (seperti astra motor). 

Sekolah ini beberapa kali meraih prestasi akala nasional. Ada beberapa inovasi tekhnologi tepat guna (listrik solar cell). Sekolah ini dinyatakan sebagai SMK Revitalisasi dan Rujukan.

"Ini salah satu SMK swasta yang progress-nya cukup bagus. Kami sudah terinfo tentang pengajaran di sini," puji Malik Fajar. Sehari sebelumnya, Malik bertemu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di pendapa Banyuwangi, Kamis (22/8/2019). 

Dalam kesempatan itu, Malik menyampaikan bahwa saat ini perlu ditekankan ke semua daerah tentang paradigma pendidikan yang sekolah untuk kerja (school for work) untuk diubah menjadi education for self value

“Paradigma education for self value adalah mencetak generasi yang mandiri. Karena jaman sekarang ini anak-anak kita menghadapi tantangan yang jauh berbeda dengan waktu kita dulu, sehingga diperlukan kemandirian,” tandasnya.

Malik juga mengapresiasi berdirinya Balai Latihan Kerja (BLK) di Kecamatan Muncar, Banyuwangi. “Saya melihat BLK ini punya prospek yang menjanjikan. BLK diperlukan sebagai penyangga institusi pendidikan dan pengembangan tenaga kerja. Keberadaan BLK itu bagus, sehingga ke depan bisa dibuat program BLK komunitas,” harap Malik.

Sementara itu, Bupati Anas menyambut baik inspirasi dari Wantimpres. Menurutnya, generasi muda perlu disiapkan skill atau keahlian untuk menghadapi tantangan kerja ke depan. "Skill khusus dibutuhkan agar mereka bisa menciptakan pekerjaan sendiri. Selain itu, Banyuwangi juga terus mendorong soft skill, yakni pembentukan karakter generasi muda yang memiliki daya juang tinggi, disiplin, dan berkepribadian yang baik," kata Anas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES