Gaya Hidup

Berlangsung Semarak, Peringatan HUT ke-11 Kelas Sinau Seni Karsa Budaya Beji

Kamis, 22 Agustus 2019 - 22:58 | 113.99k
Agus Mardianto, Seniman Muda Kota Batu pemimpin Kelas Sinau Seni Karsa Budaya. (FOTO: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Agus Mardianto, Seniman Muda Kota Batu pemimpin Kelas Sinau Seni Karsa Budaya. (FOTO: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATU – Peringatan ulang tahun ke-11 Kelas Sinau Seni Karsa Budaya Beji yang digelar di Lapangan Ganjaran, Desa Beji, Kamis (22/8/2019) berlangsung semarak. 

Ratusan penari dan pelaku seni membawakan beragam kesenian tradisional untuk merayakan 11 tahun Karsa Budaya berkreasi dan berkarya di Nusantara. 

"Tahun ini kita mengundang juga sanggar yang selama ini kita bina. Se Jawa Timur ada 25 sanggar binaan yang hari ini hadir," ujar Pimpinan Karsa Budaya Beji, Agus Mardianto Berbagai sajian ditampilkan dalam HUT Karsa Budaya ini, mulai dari tarian jaranan, 200 rampak barong dan berbagai kesenian lainnya. 

Kelas-Sinau-Seni-Karsa-Budaya-2.jpg

Di ulang tahun ke-11 ini, kelas seni yang sudah go internasional ini menguatkan tekad merangkul anak muda dan menggugah mereka agar semangat berkesenian. 

"Karsa Budaya terus memberikan spirit untuk teman-teman berkesenian, kita selalu akan mau berbagi, sinau seni bersama-sama mengapai mimpi meraih prestasi," ujarnya. 

Kelas Sinau Seni Karsa Budaya yang dikenal gratis ini memiliki 187 siswa dengan memiliki binaan di 25 sanggar di berbagai kota yang akrab disebut Sedulur Karsa Budaya. 

"Kita memang bukan akademisi, kita belajar otodidak, tapi Alhamdulillah kita sudah Go Internasional dengan merangkul masyarakat agar terus berkreasi," ujar Agus. 

Baca jugaPenampilan Kelas Sinau Seni Karsa Budaya Pukau Pengunjung Melbourne Art Center

Salah satu ciptaan tarian terbaru yang dibuat oleh Karsa Budaya adalah Tarian Gembang Dele, sebuah tarian khusus yang dipersembahkan khusus Desa Beji. 

Kelas-Sinau-Seni-Karsa-Budaya-3.jpg

Jumat (23/8/2019) besok, tarian ini akan dibawakan 700 penari dalam pembukaan Festival Tempe di Desa Beji. 

Di era saat ini, ada tantangan untuk Kelas Sinau Seni Karsa Budaya, yakni globalisasi, di mana anak muda terjebak pada gadget dan mengurangi kecintaan terhadap musik tradisi dan adat. 

"Tidak gampang menarik minat anak muda untuk terus berkesenian, kita harus terus melakukan pendekatan anak muda dengan memadukan seni kreasi," katanya. 

Agus memadukan seni tradisi dengan kreasi tanpa meninggalkan nilai tradisi. Seperti tarian Remo dan Gambyong yang tampil di HUT ke-11 Kelas Sinau Seni Karsa Budaya Beji. Tarian tersebut dikreasikan disesuaikan dengan minat anak muda. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Batu

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES