Kopi TIMES Universitas Islam Malang

SDM Unggul Indonesia Maju

Kamis, 22 Agustus 2019 - 13:04 | 117.81k
Ahmad Khairudin Sidik, Mahasiswa Fakultas Agama Islam, Universitas Islam Malang. (Grafis: Dena/TIMES Indonesia)
Ahmad Khairudin Sidik, Mahasiswa Fakultas Agama Islam, Universitas Islam Malang. (Grafis: Dena/TIMES Indonesia)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANGPERINGATI Ulang Tahun Indonesia yang ke- 74 tahun, Menteri Sekretaris Negara kali ini mengangkat tema 'SDM Unggul Indonesia Maju'.

Berbicara tentang Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul maka tak terlepas dari dua elemen yang harus bergandengan tangan agar mimpi dan tujuan itu benar tercapai.

Dalam mencapai SDM yang unggul maka yang petama yang harus mengambil peran adalah dunia pendidikan, mengapa harus pendidikan karena pendidikan merupakan tanggung jawab bangsa yang teramanat dalam pembukaan UUD yaitu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Dulu para pahlawan berjuang melawan penjajah bertaruhka harta bahkan nyawa dalam meraih kemerdekaan, merdeka bukan hanya soal merdeka dari penjajahan pisik lalu mendapatkan pengakuan bangsa lain atau hanya seremonial semata, namun jauh daripada itu ialah bagaimana kita bisa merdeka daripada kebodohan.

Bisa kita sepakati bahwa jauh sebelum masa kemerdekaan masyarakat kita sudah dahulu peduli akan pendidikan bangsa, maka tak heran jika di aceh ada istilah 'dayah' di Sumatra barat ada istilah 'Surau' di Jawa sering kita dengar dengan istilah 'pesantren'.

Ini semua merupakan bentuk dari kepedulian masyarakat kita terdahulu terhadap dunia pendidikan, di pesanteren, mereka  semua tak hanya diajari ilmu agama saja juga dibekali ilmu kehidupan agar kelak mereka bisa tampil mandiri dan merdeka daripada kebodohan, oleh karenanya dalam pembukaan UUD teramanatkan Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

Mencerdaskan kehidupan bangsa artinya memerdekakan dalam proses pendidikan, pembelajaran dan pengajaran, merdeka dari keterikatan formalitas semata, merdeka dalam proses pencarian jati diri.

 Pendidikan sering diartikan sebagai proses interaksi antara guru dan murid yang berada di kelas yang mempunyai tujuan dan maksud sendiri, tentu pemahaman seperti ini perlu kiranya di perluas lagi maknanya antara pendidikan dan pengajaran itu sendiri, pendidikan memilika makna yang luas, pendidikan bisa diperoleh dimana saja, sedangkan pembelajaran ialah proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik yang berada dalam suatu naungan yang di bungkus dalam sistem pendidikan nasional, proses itu sering kita dengar dengan istilah 'transfer of knowladge'.

Kedua yang harus berperan adalah pemerintah sebagai 'steakholder' atau pemegang kendali maka pemerintah harus menjamin dalam pemerataan pendidikan, baik itu akses pendidikan maupun sisitem pendidikan.

Jangan sampai ada lagi kasusus anak bangsa yang tak mendapatkan akses pendidikan karena keterbatasan ekonomi, juga pada sisitem pendidikan yang meliputi kurikulum, dalam perumusan kurikulum harus benar-benar mempertimbangkan kebutuhan peserta didik baik meraka yang berada di timur maupun barat, agar tak adalagi gap antara kebutuhan peserta didik dan kurikulum pendidikan nasional, juga yang tak kalah pentingnya adalaha sarana prasarana yang juga harus mendapatkan pemerataan. 

Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) suatu bangsa bisa unggul jika pendidikan suatu bangsa tersebut maju dan berkembang, pemerintah dalam hal ini sebagai pemegang kendali juga harus berperan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan bangsa. (*)


*) Penulis: Ahmad Khairudin Sidik, Mahasiswa Fakultas Agama Islam, Universitas Islam Malang.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES