Peristiwa Daerah

Penggunaan Geomembran Tingkatkan Kualitas Garam di Sumba Timur

Kamis, 22 Agustus 2019 - 08:39 | 72.93k
Plt. Direktur Produksi dan Usaha, Arik Hari Wibowo dan Bupati Sumba Timur Gidion Mblilijora didampingi Kadis DKP Sumba Timur Markus K Windi saat panen garam di Kelurahan Watumbaka Sumba Timur. (FOTO: Habibudin/TIMES Indonesia)
Plt. Direktur Produksi dan Usaha, Arik Hari Wibowo dan Bupati Sumba Timur Gidion Mblilijora didampingi Kadis DKP Sumba Timur Markus K Windi saat panen garam di Kelurahan Watumbaka Sumba Timur. (FOTO: Habibudin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, WAINGAPU – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan panen garam di Kelurahan Watumbaka, Kabupaten Sumba Timur, NTT.

Plt. Direktur Produksi dan Usaha KKP Ir. Arik Hari Wibowo, M.Si mengatakan penerapan teknologi geomembran bantuan KKP melalui program Sentra Kelautan dan Perikanan (PSKPT) terbukti membantu peningkatan kualitas garam di Sumba Timur.

“Nanti akan kami laporkan ke Dirjen dan Ibu Menteri bahwa paket Geomembran di Kabupaten Sumba Timur sangat efektif dan bermanfaat bagi petambak garam dan akan berkoordinasi dengan Direktorat PRL guna mendorong terus teknologi Geomembran di Sumba Timur,” jelas Arik, Kamis (22/8/2019) saat dialog dengan anggota Koperasi Nelayan Katta Marangga Monu di Kelurahan Temu, Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur NTT.

Arik menyampaikan, bahwa Tahun 2019 akan dibangun tambat perahu untuk dimanfaatkan secara baik guna meningkatkan kesejahteraan nelayan termasuk kapal-kapal yang telah diterima sejak tahun 2017-2018.

Bupati Sumba Timur Gidion Mbilijora yang juga hadir dalam panen garam mengungkapkan, terkait dengan program tersebut Pemerintah Kabupaten terus proaktif dalam mendukung petambak garam melalui program strategis Pemkab Sumba Timur. Namun begitu, Gidion tetap meminta Pemerintah pusat melalui KKP memberikan perhatian lebih pada Kabupaten Sumba Timur sebagai penerima program SKPT.

“Untuk produksi garam ini kami berharap pemerintah terus membantu petambak garam di Sumba Timur karna produksi garam yang dihasilkan cukup bagus karena yang lalu masih bercampur tanah tetapi sekarang dengan menggunakan teknologi Geomembran dan hasilnya lebih bagus dan berkualitas,” ungkap Gidion. 

Kadis DKP Sumba Timur Markus K Windi menambahkan, nelayan dan petambak sangat bersyukur atas prorgam SKPT di Sumba Timur yang mulanya nelayan hanya menggunakan perahu dayung namun sekarang dapat terjangkau sehingga pendapatan nelayan mencukupi kebutuhan hidup.

“Begitu pula dengan petambak garam semula menggunakan cara-cara konvensional tapi saat ini sudah menggunakan teknologi Geomembran dengan memanen garam lebih banyak dengan waktu yang singkat dan berkualitas,” ujar Markus.

Sementara pemilik tambak garam Yusuf Radja menuturkan, Geomembran ini memberikan manfaat yang sangat besar. Sebelumnya, petani hanya bisa panen sebulan sekali namun dengan teknologi ini, petani dapat panen setiap sepuluh hari dengan jumlah panen tiap petak 3-4 ton yang semula hanya 1 ton.

“Itupun kami mendapat hasil garam yang berkualitas dengan produksi semakin besar tetapi kami masih bingung dengan pemasarannya maka kami minta agar pemerintah setempat dapat membantu kami dalam pemasarannya,” ucap Yusuf Radja.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Sumba

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES