Peristiwa Daerah

Dinkes Ngawi Awasi Perkembangan Balita Stunting

Rabu, 21 Agustus 2019 - 19:58 | 147.61k
Kader posyandu tengah melakukan sosialisasi tentang tumbuh kembang bayi di pos-pos desa. (FOTO: Ardian Febri Tri H/TIMES Indonesia)
Kader posyandu tengah melakukan sosialisasi tentang tumbuh kembang bayi di pos-pos desa. (FOTO: Ardian Febri Tri H/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, NGAWI – Dinas Kesehatan atau Dinkes Ngawi memberi perhatian khusus terhadap kasus stunting. Dari hasil pengawasan Dinkes Ngawi, ada 8.014 balita stunting yang tersebar di 24 puskesmas.

"Kekhawatiran stunting di Kabupaten Ngawi diakui tidak ada. Hanya saja dengan menggunakan indikator tinggi secara umum, balita Ngawi masuk dalam kategori stunting," ungkap Yudono Kepala Dinkes Ngawi, Rabu (21/8/2019).

Menurut Yudono, pencegahan balita stunting sudah dilakukan sejak 2014 lalu. Faktor utama penyebab stunting adalah asupan gizi anak terutama pada masa balita. Karena itu, tenaga kesehatan dioptimalkan untuk pengawasan gizi dan perkembangan balita sejak dini. Salah satunya melalui kegiatan posyandu.

"Bidan desa, puskesmas dan progam posyandu menjadi ujung tombak pencegahan stunting," kata Yudono.

Sementara itu, Bupati Ngawi Budi Sulistyono mengatakan, pengelolaan air bersih maupun penanganan gizi buruk akan menjadi prioritas pemerintah daerah, untuk mewujudkan kesehatan  optimal di mulai dari puskesmas.

"Seminimal mungkin Ngawi akan menekan stunting, kita mulai dari pengawasan dari puskesmas," tegas Kanang panggilan akrab Budi Sulistyono.

Kanang membenarkan, rendahnya akses terhadap makanan bergizi, asupan vitamin dan mineral dan buruknya keberagaman pangan serta sumber protein hewani menjadi penyebab stunting. Dia juga berperan aktif dalam usaha pemerintah mencegah stunting.

"Stunting dapat dicegah sejak dini, selain kesadaran para orang tua juga partisipasi dari pihak tenaga kesehatan," ujar Kanang.

Secara sebaran balita stunting berdasarkan data Dinkes Ngawi, Kabupaten Ngawi dan  Kecamatan Kendal di peringkat pertama sekitar 40,37 persen, Kecamatan Bringin sebanyak 38,97 persen dan di urutan ketiga Puskesmas Ngawipurba 35,46 persen. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Madiun

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES