Ekonomi

Asosiasi Pertekstilan Dorong Industri Prioritaskan Bahan Berkualitas untuk Hadapi Persaingan Global

Rabu, 21 Agustus 2019 - 16:30 | 56.53k
Suasana forum bertajuk “Cotton USA dalam Kain dan Pakaian Batik (FOTO: Istimewa)
Suasana forum bertajuk “Cotton USA dalam Kain dan Pakaian Batik (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Kementerian Perindustrian telah menyatakan industri batik menjadi industri yang memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia karena kontribusinya pada devisa negara.

Terbukti pada tahun 2018, industri Batik telah berkontribusi sebesar US$52,44 juta terhadap devisa negara melalui ekspor. Selain dikenal sebagai identitas bangsa Indonesia, industri Batik indonesia juga dianggap berperan dalam membuka lapangan pekerjaan dengan jumlah tenaga kerja yang terserap di sentra IKM Batik mencapai lebih dari 15 ribu orang.

Namun, yang masih perlu menjadi perhatian agar industri yang memiliki peran penting pada devisa negara ini kian kokoh dan kuat salh satunya faktor produksi. Seperti penggunaan kain berkualitas.

“Dalam industri ini, sangatlah penting untuk pabrik-pabrik tekstil, produsen garmen, hingga pengusaha pakaian mengerti pentingnya menggunakan bahan berkualitas untuk proses produksi mereka,” ujar Ade Sudrajat, Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dalam sambutannya saat forum bertajuk “Cotton USA dalam Kain dan Pakaian Batik" yang digelar yayasan Cotton Council International (CCI) bekerjasama dengan API di Yogyakarta 21 Agustus 2019.

Dalam forum yang dihadiri perwakilan pabrik tekstil di Indonesia yang memproduksi kain yang terbuat dari kapas AS, produsen garmen Batik Indonesia, serta desainer Batik Indonesia dan merek lokal lainnya itu Ade mengungkapkan pentingnya berbagai pihak mendorong meningkatkan kesadaran pelaku-pelaku penting industry tekstil akan penggunaan material berkualitas untuk tekstil dan produk tekstil (TPT) itu di era ketatnya persaingan sekarang.  

Seperti diketahui, banyaknya negara yang selama ini menjadi penghasil kapas untuk bahan tekstil salah satunya yang paling terkenal kualitasnya adalah asal Amerika.

“API juga akan selalu mendorong pelaku-pelaku penting dalam industri ini untuk terus belajar mengenai pentingnya menggunakan kapas asal AS yang berkualitas, pemahaman mereka akan hal ini akan membawa dampak yang baik untuk perkembangan bisnis mereka,” ujarnya.

Perwakilan CCI di Indonesia Dr. Anh Dung (Andy) Do yang hadir pula dalam forum itu menuturkan pihaknya sejauh ini masih berkomitmen meningkatkan perhatian publik akan pentingnya kapas berkualitas tinggi, terutama kapas asal AS yang sudah digunakan sebagai material dasar pembuatan bahan dari berbagai merek fashion dunia, termasuk di Indonesia.

Ia mencontohkan kapas asal AS yang menggunakan label Cotton USA, sejak tahun 1989 sudah digunakan lebih dari 3,8 miliar produk.

“Hasil penelitian mengenai label di AS, Tiongkok, India, Kanada, Inggris, dan UE menunjukkan bahwa Cotton USA itu lebih diminati daripada label 100% katun,” ujarnya.  

Dalam forum itu CCI juga mempertemukan beberapa pihak yang berperan penting dalam industri Batik Indonesia, mulai dari pemerintah, asosiasi tekstil Indonesia, perancang busana, hingga perusahaan tekstil.

Dalam forum itu peserta dapat mengunjungi 6 booth pabrik tekstil Indonesia, pemasok kain yang terbuat dari kapas asal AS (minimal 51% kapas asal AS) dan melakukan networking dengan beberapa perusahaan produsen antara lain Apac Inti Corpora, Argo Pantes, Dan Liris, Sri Rejeki Isman, Grand Textile Industry dan Tantra Textile Industry. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES