Wisata

Church Organ Berusia 120 Tahun Jadi Koleksi Terbaru Museum Musik Dunia Jawa Timur Park

Rabu, 21 Agustus 2019 - 15:47 | 291.64k
Pipe organ kuno di Jawa Timur Park 3 menyita perhatian pengunjung. (foto: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Pipe organ kuno di Jawa Timur Park 3 menyita perhatian pengunjung. (foto: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATU – Sebuah alat musik legendaris kembali didatangkan oleh Museum Musik Dunia Jawa Timur Park 3. Kali ini adalah Church Organ yang berusia 120 tahun. 

Alat musik yang dipergunakan sebagai sarana ibadah ini dibuat di Polandia pada tahun 1899. Banyak orang mengenal alat musik ini dengan nama Pipe Organ. 

Organ-Piano-2.jpg

Hebatnya, Pipe Organ yang ada di Jawa Timur Park 3 ini masih bisa dimainkan dan menghasilkan suara yang dahsyat. Meskipun pengunjung tidak diperbolehkan memainkannya, pengunjung bisa mendengarkan syahdunya suara organ berpipa ini. 

"Alat musik ini sudah ada sejak 3 abad lalu, ditemukan pada zaman romawi oleh Ctesibius of Alexandria," ujar Staf Museum Musik Dunia, Bima Yudha Briantara. 

Menurutnya sebelum menggunakan aliran udara untuk menghasilkan suara,  Pipe Organ ini menggunakan air sebagai sumber suara. Hingga saat ini Pipe organ tertua masih dioperasikan di Gereja Basilica of Valeria di Swiss. 

Pipe organ ini memang sebuah alat musik yang menghasilkan suara dengan menekan udara melalui pipa organ yang dipilih melalui sebuah keyboard.

Saat ini di Indonesia pipe organ terdapat 19 Gereja di 9 Kota yakni Jakarta, Bandung, Bogor, Purworejo, Semarang, Yogyakarta, Medan, Ambon dan Denpasar. 

Satu unit lagi berada di Museum Musik Dunia. Pipe Organ ditempat ini menjadi memiliki panjang kurang lebih lima meter, lebar 3 meter dan tinggi mencapai 4 meter. 

Organ-Piano-3.jpg

"Suara lebih dahsyat dibandingkan organ listrik biasa, menggelar. Selain itu memiliki banyak variasi suara, seperti suara untuk nada tinggi dihasilkan gabungan tiga suara," katanya. 

Bagian pipa terbagi dalam tiga bagian, untuk nada tinggi, nada tengah dan nada rendah. 

Museum Musik Dunia menyiapkan teknisi khusus untuk merawat alat musik legendaris ini. Karena organ ini dioperasikan dengan listrik untuk menghidupkan kompresor. 

"Selain usianya sangat tua, berubahnya instrumen pipa atau benda lain bisa merubah suara, karena itu kita tidak bolehkan pengunjung duduk atau memegang alat musik ini, karena kita pun saat membersihkan harus hati-hati sekali," kata Bima. 

Penasaran terhadap performance alat musik kuno ini? Datang saja ke Museum Musik Dunia di Jawa Timur Park 3 untuk melihat Church Organ yang berusia 120 tahun. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Batu

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES