Peristiwa Daerah

GO Indonesia Ungkap Indikasi Operasi Intelijen dalam Kerusuhan di Papua Barat

Rabu, 21 Agustus 2019 - 00:33 | 109.48k
Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Gerakan Optimis (GO) Indonesia, Frans Meroga. (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Gerakan Optimis (GO) Indonesia, Frans Meroga. (Foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Tim Gerakan Optimis Indonesia (GO Indonesia) mencium indikasi adanya operasi intelijen dari pihak luar yang ingin mengoyak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Kerusuhan di Manokwari, Papua Barat, yang menyita perhatian publik kini meluas hingga Sorong. Pemicu kerusuhan di Papua ini diduga dipicu oleh provokasi konten negatif di media sosial.

Kerusuhan kini meluas hingga Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Sorong Kota, Papua Barat yang menjadi sasaran amukan massa pendemo.

Lapas di Sorong Kota, Papua Barat ini dibakar oleh massa pendemo yang tidak terima dengan dugaan diskriminasi yang dialami mahasiswa Papua di Kota Surabaya beberapa waktu lalu.

Mengenai situasi tersebut, Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Gerakan Optimis (GO) Indonesia, Frans Meroga menyatakan bahwa ia dan tim khusus mencium adanya campur tangan pihak asing.

"GO Indonesia dan tim khusus kami mencium adanya indikasi intelijen dalam kerusuhan Papua ini. GO Indonesia mengimbau agar masyarakat Papua jangan mau dan jangan lengah atas skenario intelijen pihak lawan ini,” terang Frans di Jakarta, Selasa (20/8/2019).

Operasi intelijen ini mulai tercium sejak ramainya taruna Angkatan Darat Enzo yang dikaitkan dengan salah satu organisasi terlarang. Frans menyatakan GO Indonesia mensinyalir ada pihak tertentu yang ingin menjadikan Enzo martir, sehingga menciptakan narasi negatif mengenai Enzo agar dirinya dipecat dari Akademi Militer.

"Kita bersyukur bahwa TNI tidak terkecoh dengan taktik intelijen musuh sehingga TNI tetap pertahankan Enzo. Kita bangga pada profesionalitas TNI," ujar Frans.

Rangkaian operasi intelijen ini menurut Frans, terlihat dari kasus Enzo, kasus video dugaan pelecehan simbol agama oleh UAS, penggrudukan asrama mahasiswa Papua berentet pada pecahnya kerusuhan di Papua. 

"Coba kita lihat rangkaian perisitiwa Enzo, video UAS, hingga kerusuhan di Manokwari, indikasi itu jelas. Indonesia sedang jadi target operasi intelijen. Tapi tenang saja, Polri dan TNI jauh lebih hebat dari dalang di balik semua ini," jelas Frans.

Waketum GO Indonesia itu mengatakan, semua lapisan masyarakat berbagai suku di Tanah Air adalah saudara sekandung. “Orang Papua, orang Jawa, orang Batak, orang Tionghoa, orang Dayak, pokoknya semua suku di tanah air kita adalah saudara sekandung. Kita adalah anak-anak kandung yang lahir dari rahim yang sama, yaitu rahim Ibu Pertiwi Indonesia,” tandasnya.

"Wahai saudara-saudari kandungku di Papua, kami di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara dan semua daerah di Nusantara Indonesia akan bersama-sama kalian di Papua mengatasi tantangan ini. Kalian adalah saudara-saudari kandung kami, dan kami akan berdiri bersama dengan kalian di Papua," tutp Frans mewakili GO Indonesia(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES