Peristiwa Nasional

BPIP Anugerahkan Ikon Prestasi Pancasila untuk Redy Eko Prasetyo

Selasa, 20 Agustus 2019 - 19:46 | 118.35k
Redy Eko Prasetyo (kanan), penggagas Jaringan Kampung Nusantara bersama musisi Tri Utami dan sutradara Livi Zeng (baju putih). (Foto: Istimewa)
Redy Eko Prasetyo (kanan), penggagas Jaringan Kampung Nusantara bersama musisi Tri Utami dan sutradara Livi Zeng (baju putih). (Foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, MALANGRedy Eko Prasetyo, penggagas dan penggerak Jaringan Kampung Nusantara mendapat penghargaan dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Pria kelahiran Besuki, Kabupaten Situbondo ini termasuk dalam 74 orang penerima Ikon Apresiasi Prestasi Pancasila tahun 2019 dari BPIP.

Penganugerahan apresiasi tersebut berlangsung Senin (19/8/2019) malam di Museum Tjoloemadoe, Solo, Jawa Tengah.

"Itu malam dari rekam jejak saya yang luar biasa, karena negara hadir memberi apresiasi pada para pembakti bangsa ini, yang dengan upaya, dedikasinya bergerak beraktivitas sesuai bidang dan passionnya," ujar Redy kepada TIMES Indonesia, Selasa (20/8/2019).

Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya ini menuturkan, penghargaan yang diraihnya hanya bonus dari upaya yang dilakukan selama ini. Sebagai penggagas Jaringan Kampung Nusantara, kata Redy, ia lebih berorientasi membangun peradaban yang sehat untuk generasi masa depan.

“Saya menggagas forum komunikasi bagi para pembakti personal yang punya konsen di kampung-kampung di Indonesia, namanya Jaringan Kampung Nusantara (JKN). Dari situ, mungkin BPIP mendeteksi rekam jejak frekuensi aktivitas saya melalui media sosial ataupun pemberitaan lain dan masuk dalam klasifikasinya,” ujar Redy, seperti dikutip dari kanal24.

Menurut Redy, dalam mentranformasi tentang kepancasilaan, BPIP memang tidak bisa sendiri, melainkan harus bersinergi baik satu dengan yang lain, antar personal, antar kelompok masyarakat, maupun antar disiplin ilmu.

Dengan demikian, lanjutnya, BPIP tidak hanya lembaga statis tapi sebagai lembaga fasilitator bagi potensi anak-naka bangsa yang melakukan aktivitas bermanfaat serta produktif.  "Dan inilah indikator bagaimana menjadikan manusia indonesia yang unggul yaitu punya empati satu dengan yang lain, serta selalu beraktivitas produktif," ujar pria yang kini menetap di Malang.

Penghargaan BPIP kepada 74 ikon apresiasi prestasi Pancasila didasarkan pada sejumlah pertimbangan. Sebagaimana dikutip dari Keputusan Kepala BPIP No.10 tahun 2019, ikon prestasi Pancasila bertugas mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila guna menjadikan sumber inspirasi yang dapat menumbuhkan rasa bangga menjadi bangsa Indonesia. 

Di samping itu terlibat aktif dalam media massa dan media sosial yang dapat menciptakan pandangan positif dalam mengapresiasikan prestasi Pancasila di kalangan generasi muda. Juga menjadikan sumber inspirasi kepada masyarakat guna menjadi keteladanan dalam mengharumkan nama bangsa Indonesia di kalangan masyarakat dunia.

Prestasi yang diraih pria yang juga menggagas Kampung Cempluk di Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang ini tidak membuatnya puas diri. Secara khusus, ia mendorong anak-anak muda yang hidup di kampung, untuk melakukan hal-hal produktif, menggali potensi yang ada. 

Redy Eko Prasetyo memperoleh Ikon Apresiasi Prestasi Pancasila 2019 dari BPIP di kategori social entrepeneur. Kategori lainnya adalah sains dan inovasi, olah raga, seni budaya dan bidang kreatif. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES