Kopi TIMES

Mahasiswa dan Masa Depan Ekonomi Indonesia

Selasa, 20 Agustus 2019 - 15:05 | 316.02k
Muhammad Rifqi Nurdiansyah.
Muhammad Rifqi Nurdiansyah.

TIMESINDONESIA, MALANG – Mahasiswa merupakan penuntut ilmu yang memiliki potensi dalam memahami perubahan dan perkembangan di dunia pendidikan dan lingkungan masyarakat. Pendidikan yang ditimba oleh mahasiswa adalah harapan untuk memecahkan segala problematika yang muncul di berbagai lini. Masyarakat selalu menanti akan kontribusi mahasiswa dalam mewujudkan kesejahteraan sosial dan ekonomi untuk membangun negara yang berkemajuan. 

Ruang lingkup mahasiswa memiliki posisi dan peran sebagai agent of change, social controler, dan the future leader. Hal ini yang kemudian menjadi acuan dasar dalam semangat pembelajaran dan manifestasi dari ilmu yang dikantongi. Teori-teori yang dipahami akan menjadi kemunafikan intelektual apabila tidak disertai aksi atau kekuatan gerakan menuju jalan perubahan. Sehingga disinilah yang menjadi harapan banyak orang untuk menanti perubahan-perubahan yang lebih baik.

Terjun ke masyarakat saat menjadi mahasiswa adalah fardu a’in sebagai bentuk kesadaran dalam bermasyarakat. Tidak jarang kita melihat mahasiswa menyuarakan banyak perihal bagaimana seharusnya yang dilakukan. Serta terlalu sering mendengar perubahan-perubahan yang dikawal oleh gerakan mahasiswa. Sangat disayangkan apabila kontribusi-kontribusi mahasiswa kepada negara kehilangan arah bahkan mati dalam membuat ruang konstruktif. Hal ini perlu kita bahas bagaimana  selanjutnya mahasiswa membuat cuaca baru di masa depan Indonesia
Pada situasi dan kondisi sekarang, dimana segala kebutuhan mendasar manusia tidak terlepas dengan keberadaan uang. Dimana pun dan kapan pun kita berada, uang selalu menjadi permasalahan yang selalu digenggam oleh manusia. Kondisi ini sebenarnya menuntut kita untuk selalu mencari kebutuhan tersebut demi lancarnya keberlangsungan hidup. Dalam hal ini, sebagai mahasiswa yang sedang memasuki jalan terjal, dimana segala kegiatan sehari-hari tidak luput dengan biaya-biaya besar. Apalagi kampus semakin hari semakin mahal, membuat kita berpikir ulang untuk mengatur pengeluaran uang yang diberikan oleh orang tua. Keadaan demikian selalu menjadi keprihatinan bagi mahasiswa yang menjalankan peran dan fungsinya.

Melihat kondisi tersebut, mahasiswa tentu berusaha untuk tidak terombang-ambing oleh gelombang kekacauan yang cukup krusial. Salah satu solusi untuk menghadapi keadaan tersebut adalah bagaimana mahasiswa juga memasuki dunia bisnis atau usaha yang dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. Karena bagaimana pun uang sulit untuk dicari tanpa ada usaha dari  diri sendiri dan hal ini tentu tidak akan membebani orang tua dalam membiayai kuliah yang semakin mahal. 

Memutuskan untuk memasuki dunia usaha sekarang ini tak lagi memandang masalah gender maupun batasan usia. Bahkan, saat ini banyaknya anak muda bangsa yang melibatkan diri sebagai penguasaha seolah menjadi trend baru yang menunjukan perkembangan positif bagi kondisi perekonomian di Indonesia. Sebab bisnis mampu untuk mendobrak problematika dalam perekonomian. 

Lahirnya pengusaha - pengusaha muda khususnya dari kalangan mahasiswa memberikan ragam tersendiri bagi pertumbuhan bisnis di negara kita. Meski pertumbuhan jumlah wirausaha di Indonesia masih relatif sangat kecil dari total penduduk. Namun perkembangan aneka macam peluang bisnis yang dilakukan para mahasiswa membawa angin segar untuk menunjang kestabilan ekonomi di negeri tercinta ini. Berbekal ilmu pengetahuan di bangku perkuliahan dan daya kreativitas yang dimiliki kalangan mahasiswa, tak ada salahnya bila kini kita turut membangun perekonomian Indonesia dengan menciptakan peluang bisnis mahasiswa.

Berbeda dengan kalangan pengusaha muda terdahulu. Sekarang ini kebebasan untuk berinovasi dan berkreasi memberikan ruang gerak yang lebih luas bagi mahasiswa untuk menciptakan sebuah peluang usaha baru. Dengan gairah passion yang mereka miliki, hampir setiap pelaku bisnis dari kalangan mahasiswa memilih ladang usaha dari potensi atau kegemarannya untuk mendatangkan tambahan uang jajan setiap hari.
Bagi mahasiswa yang memiliki kemampuan atau passion di bidang kuliner, bisa mulai mencoba peluang bisnis seputar makanan, minuman, resto ataupun membuka warung kopi. Sedangkan bagi mahasiswa maupun mahasiswi yang senang bergelut dengan dunia fashion, bisa terjun di bisnis distro atau clothing dengan memproduksi kaos, jaket, sepatu, tas, maupun aksesoris wanita yang pasarnya semakin hari kian menjanjikan untung besar.

Dalam menjalankan peluang bisnis ini kita bisa membidik target segmentasi seperti halnya kalangan sesama mahasiswa atau dosen-dosen dan karyawan-karyawan yang ada di lingkungan kampus. Apabila respon di sekitar kita cukup mendukung dan bagus, selanjutnya kita juga bisa merambah pasar bebas baik di lingkup lokal, nasional, maupun internasional. Keberadaan teknologi yang semakin canggih membuat mahasiswa lebih mudah untuk menjalankan usaha-usahanya dengan memanfaatkan jaringan-jaringan yang telah tersedia. Apalagi jual online sudah banyak digeluti oleh pengusaha-pengusaha dan konsumen. Hal ini tentu menjadi peluang  sangat besar dalam menciptakan usaha-usaha bagi mahasiswa yang juga masih memiliki tanggung jawab untuk fokus belajar di kampus.

Disinilah mahasiswa seharusnya turut mencari peluang-peluang untuk mensejahterakaan masyarakat dalam hal perekonomian, yakni dengan ikut andil mempelajari dan menjalankan usaha-usahanya. Ikut memperhatikan masyarakat yang masih belum memiliki pekerjaan untuk mengajari bagaimana cara membuka usaha baru, atau setidaknya memberikan semangat untuk mensejahterakannya. Karena tidak akan bisa membuka pintu-pintu kesejahteraan sosial tanpa memperhatikan kondisi ekonomi masyarakat. Dengan alasan-alasan inilah kita bisa membantu meringankan beban orang tua dalam membiayai anaknya di kampus yang kian mahal. Serta mahasiswa akan lebih mudah dalam membantu perubahan- perubahan dan kontrol sosial. 

Tidak cukup mahasiswa hanya menyuarakan aspirasi-aspirasinya dengan melakukan aksi turun jalan, mengkritisi kebijakan-kebijakan yang mengganjal di pikiran dan menyelami teori-teori lebih dalam. Karena rakyat tidak butuh basa-basi yang tidak jelas arahnya sehingga malah mengkacaukan stabilitas keamanan, menyengsarakan kehidupan masyarakat dan mematikan harapan-harapan yang berterbangan.

Masyarakat saat ini mengharapkan kreatifiitas-kretifitas mahasiswa dituangkan untuk merasakan kesejahteraan sosial dan ekonomi.
Saat ini juga, ada sebagian mahasiswa yang anti terhadap bisnis, karena kita dikuliahkan bukan untuk berbisnis, melainkan untuk belajar dengan giat. Termasuk penulis telah lama mengikuti gerakan-gerakan mahasiswa  turun jalan untuk menuntut sesuatu yg tidak sesuai dengan konstitusi. Saban malam di warung kopi juga tak lepas berbicara agama dan negara yg tak kunjung usai di Indonesia ini. Hal-hal tersebut sangat baik untuk kesehatan intelektual kita, namun bila hanya berputar pada situasi tersebut, maka kita hanya menikmati pengetahuan-pengetahuan, sementara kebutuhan hidup semakin sulit dirasakan. Ini yang perlu kita pikirkan kembali, mengingat mahasiswa memiliki banyak potensi untuk memecahkan segala problematika yang ada, khususnya ketimpangan ekonomi.

Meminjam perkataan Freire bahwa apabila sebuah ucapan kehilangan makna tindakannya,  maka hal itu hanya verbalisme (omong kosong). Sebaliknya dakwah yang terus menekankan aksi berlebihan tanpa refleksi hanya berbuah aktivisme. Inilah yang kemudian harus kita renungkan kembali tentang bagaimana harapan-harapan masyarakat dan tanggung jawab sebagai mahasiswa yang harus dipenuhi. Mahasiswa memiliki peran yang cukup signifikan untuk selalu diharapkan, hal ini juga sebagai proses untuk terus belajar dan mengabdi pada masyarakat. Maka berbisnis disini adalah solusi untuk membuka gerbang perubahan dan peradaban di Indonesia.
Semoga bermanfaat.


*Mahasiswa FISIP, Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Malang. Alumnus PP. Nurul Jadid Probolinggo. Sekarang sedang mengabdi di Ikatan Mahasiswa Alumni Nurul Jadid (IMAN) Malang Raya. Penulis bisa dihubungi melalui no. telp 082334081826. 

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES