Ekonomi

Indonesia Pasar Terbesar Pengembangan Ekonomi Syariah

Selasa, 20 Agustus 2019 - 08:05 | 36.39k
Direktur Bank OCBC NISP Andrae Krishnawan W saat peluncuran Syariah Investa Optima yang menggandeng Avrist Assurance, Senin (19/8/2019). (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)
Direktur Bank OCBC NISP Andrae Krishnawan W saat peluncuran Syariah Investa Optima yang menggandeng Avrist Assurance, Senin (19/8/2019). (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk muslim lebih dari 80 persen dari total populasi, merupakan pemimpin dalam ekonomi dan keuangan syariah. Berdasar data Global Islamic Economic Indicator, Indonesia berhasil menunjukkan perbaikan dalam peringkat negara pemain utama ekonomi syariah.

Yakni dari yang sebelumnya menempati peringkat 11 di tahun 2017, menjadi 10 besar di tahun 2018.

“Potensi pengembangan pasar syariah di Indonesia amat besar,” kata Direktur Bank OCBC NISP Andrae Krishnawan W di sela peluncuran Syariah Investa Optima yang menggandeng Avrist Assurance, Senin (19/8/2019).

Andrae menuturkan besarnya pasarnya potensi pasar syariah itu pihaknya juga terdorong menyediakan dan melengkapi pilihan produk asuransi berbasis syariah kepada nasabah.  Terutama yang memiliki aspirasi untuk mempersiapkan asuransi jiwa, sekaligus investasi jangka panjang yang memberikan imbal maksimal.

“Kami berharap kerjasama ini dapat mendukung perluasan penetrasi asuransi syariah di Indonesia menjadi double digit,” katanya. .

Presiden Direktur PT Avrist Assurance, Anna Leonita  menegaskan, bahwa kerjasama ini menjadi perwujudan visi perusahaannya untuk menyediakan satu polis di setiap rumah tangga di Indonesia.

Juga sebagai upaya memperluas pemasaran bancassurance kepada masyarakat umum, salah satunya kepada para nasabah dari Unit Usaha Syariah Bank OCBC NISP.

Dikatakan, pemerintah sedang mengakselerasi pertumbuhan perekonomian syariah. Melihat minat masyarakat akan produk syariah yang kian meningkat, pemerintah telah menyikapi dengan meluncurkan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia periode 2019-2024.

Melalui rencana kerja utama tersebut, diharapkan pertumbuhan sektor keuangan syariah memiliki dampak langsung dan signifikan pada pertumbuhan di sektor riil.

Anna mengatakan Syariah Investa Optima ditujukan untuk masyarakat Indonesia dari usia termuda (30 hari) hingga maksimal 70 tahun dengan berbagai keunggulan.

Ia menyebut manfaat asuransi yang dihadirkan oleh Avrist Assurance bagi peserta, apabila peserta meninggal dunia sebelum usia 75 tahun adalah pembayaran manfaat asuransi menyeluruh sebesar 125 persen dari kontribusi dasar peserta. Jumlah ini masih ditambah total nilai investasi apabila ada.

Namun, apabila peserta masih hidup hingga akhir masa asuransi (pada ulang tahun Polis setelah Peserta berusia 75 tahun), Avrist Assurance akan memberikan 100 persen dari total nilai investasi yang terbentuk saat jatuh tempo, kepada pemilik polis.

“Kami percaya, ini merupakan salah satu produk bancassurance berbasis ekonomi syariah dengan fasilitas yang dinanti-nantikan oleh keluarga Indonesia,” katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES