Peristiwa Daerah

Pemerhati Minta Pemkab Anggarkan untuk Kegiatan Komunitas Bahasa Madura

Senin, 19 Agustus 2019 - 16:37 | 56.26k
Hafidz Efendy, salah satu pemerhati bahasa Madura.(Foto: Akhmad Syafi'i/TIMES Indonesia)
Hafidz Efendy, salah satu pemerhati bahasa Madura.(Foto: Akhmad Syafi'i/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SUMENEP – Salah satu pemerhati bahasa Madura, Hafidz Efendy, meminta kepada pemerintah di empat kabupaten di pulau Madura untuk memberikan anggaran khusus untuk kegiatan-kegiatan komunitas bahasa Madura

Hafidz Efendy menyatakan bahwa anggaran tersebut untuk kegiatan pelestarian bahasa, bisa merupa kongres setiap dua tahun atau empat tahun sekali, atau bisa disalurkan melalui komunitas komunitas pegiat bahasa Madura.

"Butuh sinergitas dari semua lapisan, termasuk bagaimana mengakomodir komunitas yang benar-benar serius punya misi melestarikan bahasa madura" ungkap Hafidz Efendy, pemerhati bahasa Madura pada TIMES Indonesia. Senin (19/8/2019).

Menurut akademisi IAIN Madura ini, salah satu bentuk pelestarian bahasa Madura bisa melalui kegiatan khusus seperti Dhu' Remmek dan Malate Pote. Namun tanpa campur tangan pemkab semisal regulasi, tentu akan terasa hambar.

"Sejauh ini payung hukumnya masih menggunakan Peraturan Gubernur ( Pergub) nomor 19 tahun 2014, belum ada regulasi tingkat kabupaten," jelasnya.

Lebih lanjut Hafidz menjelaskan, sesuai isi kongres bahasa Madura di Kabupaten Sampang pada 2008, setiap kabupaten diimbau bisa melaksanakan kongres bahasa madura setiap empat tahun sekali. Namun hingga saat ini, kegiatan kongres tersebut justru tidak terlaksana.

"Mestinya bupati di Empat Kabupaten Madura bisa bersinergi untuk melestarikan bahasa madura," Paparnya.

Hafidz Efendy menilai saat ini eksistensi bahasa madura mulai terkikis. Pasalnya, muda-mudi saat ini justru banyak yang tidak tahu tentang seluk beluk bahasa Madura.

"Perkembangan teknologi saat ini justru disebut-sebut membuat anak-anak Madura milenial jadi antipati pada bahasa madura, seperti perbedaan makna Nyornok dan Nyornek," ujar Hafidz.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Madura

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES