Kopi TIMES

Kemerdekaan RI, Warisan Kiai untuk Santri

Senin, 19 Agustus 2019 - 07:41 | 98.04k
Kukuh Santoso, M.Pd, Dosen FAI Unisma dan ketua Takmir masjid Ainul Yaqin Unisma (Grafis: TIMES Indonesia)
Kukuh Santoso, M.Pd, Dosen FAI Unisma dan ketua Takmir masjid Ainul Yaqin Unisma (Grafis: TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG"Allamah Muhammad Hasyim Asya’ari wadhiu Libinati Istiqlali Indonesia" atau "Mahaguru Muhammad Hasyim Asy’ari Peletak Batu Pertama Kemerdekaan Indonesia" (Sayyid Muhammad Asad Shihab:seorang jurnalis Indonesia yg sangat produktif dan mengusai berbagai bahasa dunia, di antara salah satunya adalah bahasa Arab).

Di antara salah satu karya monumental dan mengagumkan adalah buku beliau yg berjudul, "Allamah Muhammad Hasyim Asya’ari wadhiu Libinati Istiqlali Indonesia" atau dalam redaksi Bahasa Indonesia yang berarti, "Maha guru Muhammad Hasyim Asy’ari Peletak Batu Pertama Kemerdekaan Indonesia".  Beliau rois akbar PBNU hadratus syeh yang tidak henti-hentinya berdoa kepada Allah di multazam makkah al mukarromah demi kemerdekaan republik Indonesia semasa menjadi santri syeh mahfud termas,syeh arsad al banjari, syeh nawawi al bantani, peran beliau inilah dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia  tidak boleh kita lupakan.

Diantara diktum monumental dan fenomenal kiai dan santri adalah pernyataan resmi Resolusi Jihad yang kemudian menjelma menjadi pemompa semangat dan keberanian perlawanan rakyat Indonesia yang didominasi sipil dan sebagian besar dari kalangan santri itu adalah karya agung progresif nan revolusioner yang lahir dari pikiran jernih dan hati yang suci dari ulama-ulama, kiai-kiai dan santri.

Tidak ada hari pahlawan tanpa resolusi jihad, Tidak ada kemerdekaan indonesia tanpa ada ikhtiar usaha perjuangan pendahulu bangsa untuk mempertahankan republik indonesia, dan tidak ada seorang kyai atau santri di tanah ibu pertiwi ini melainkan telah memberikan pengorbanan jiwa dan raga terhadap negeri ini.

Apa yang masih diragukan dari seorang kiai dan santri dalam mempertahan cintanya terhadap Republik indonesia ini yang turut andil dalam perjuangan bangsa indonesia dengan semboyan “Hubbul Wathon Minal Iman” cinta terhadap bangsa sebagian dari iman. Inilah motivasi para kyai dan santri berkidmat untuk negeri. Sebagaimana syair arab : “ Barang Siapa Tidak Memiliki Tanah Air Berarti Mereka Tidak Punya Sejarah, Barang Siapa Yang Tidak Punya Sejarah Maka dia Akan Dilupakan Oleh Generasi-Generasi Yang Akan Datang”. 

Mengapa para kiai dan santri memiliki semangat perjuangan dan pengorbanan membela negeri ini karena tidak lain mereka memiliki tanah air , yang wajib dijaga,dipertahankan dan wajib dilindungi dari ancaman-ancaman yang akan meruntuhkan kesatuan republik Indonesia.

Kita hidup di indonesia,bersekolah/bermadrasah,makan/minum,mencari rezeki di indonesia maka Tugas zaman milenial ini para santri sebagai generasi penerus sang kyai ini harus bersatu padu berkomitmen mempertahankan kemerdekan indonesia melalui ideologi pancasila, ideologi pacasila sudah final sudah tidak ada yang perlu diperdebatan lagi, saatnya melindungi ideologi kita dari ancaman ancaman pengrusak marwah ideologi bangsa kita, agama dan pancasila memliki sinergi didalam dasar negera indonesia.

NKRI di dalamnya terkandung nilai-nilai agama,nasionalisme,budaya dan sosial masyarakat. Indonesia adalah negara yang tamaddun negara yang madani sebagaimana Rasulullah contohkan ketika hidup berbangsa dan bernegara di madinah al munawarah. HIZBUT TAHRIR apalagi NKRI bersyariah bukan sistem yang tepat untuk negara kesatuan republik indonesia karena hakikatnya kita sudah bersyariah melalui pancasila.

Para pengagum HIZBUT TAHRIR dan NKRI bersyariah cobalah engkau terima sistem bangsa ini janganlah engkau membuat gaduh di negara indonesia ini cobalah engkau belajar dari kyai dan santri dalam membangun dan memerdekakan bangsa indonesia yang tercinta ini. (*)

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES