Peristiwa Daerah

Berdayakan Disabilitas, Pupuk Kaltim Resmikan Kampung Aren Ramah Disabilitas

Minggu, 18 Agustus 2019 - 22:40 | 138.21k
Peresmian Kampung Aren ramah disabilitas. (Foto: Humas PKT for TIMES Indonesia)
Peresmian Kampung Aren ramah disabilitas. (Foto: Humas PKT for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONTANG – Setelah maksimal menggulirkan program pemberdayaan disabilitas Kampung Aren di lembaga Inbis (Inkubator bisnis) Permata Bunda, Pupuk Kaltim kini mengembangkan program tersebut menjadi Kampung Aren Ramah Disabilitas.

Program yang diberi nama Kampung Aren Berdaya Ramah Disabilitas ini diresmikan oleh Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Karliansyah bersama Manajemen Pupuk Kaltim, Direktur Komersil, Gatoet Gembiro Noegroho; Direktur Produksi Pupuk Kaltim, Bagya Sugihartana dan Plt Sekretaris Kota, Agus Amir Paita, Minggu, (18/8/2019) sore. 

Kampung-Aren-Disabilitas-2.jpgDirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Karliansyah bersama Manajemen Pupuk Kaltim, Direktur Komersil, Gatoet Gembiro Noegroho; Direktur Produksi Pupuk Kaltim, Bagya Sugihartana dan Plt Sekretaris Kota, Agus Amir Paita Beserta rombongan saat meninjau Kampung aren (Foto: Fauzi Humas PKT For TIMES Indonesia)

Peresmian ditandai dengan bersama membuka kain penutup berwarna biru plang bertuliskan "10 Titik Emas di Kampung Aren Berdaya Ramah Disabilitas".

Plang tersrbut merupakan simpul masyarakat bersama anak disabilitas dalam mengapresiasi kepedulian sosial, lingkungan, ekonomi serta yang utama, memberikan tempat dan akses terbaik bagi para penyandang disabilitas.

Dimulai dari akhir tahun 2018, perlahan kesadaran masyarakat tumbuh, untuk memulihkan kondisi sosial, lingkungan dan ekonomi kampung yang saat ini diberi nama Kampung Aren. 

Usai berkeliling melihat kondisi kampung Aren, Karliansyah mengapresiasi upaya Pupuk Kaltim yang memaksimalkan peran Inbis sebagai fasilitator dalam berperan aktif dan konkrit dalam pemberdayaan lingkungan sekitar inbis.

"Pertama saya apresiasi yah, dari data BPS. Disabilitas ada 24 juta seluruh indonesia, usia kerja produktif 10 jutaan, maka format ini luar biasa membuat mereka sudah terlatih, bisa bekerja tadi juga dilaporkan sudah ada yang bekerja diluar, ini langkah yang dunia akhirat," ujarnya.

Dijelaskan pula bahwa hampir semua program pemberdayaan disabilitas yang ada di Indonesia semuanya berdaya pada satu titik program saja, berbeda halnya dengan apa yang dilakukan oleh Pupuk Kaltim bersama Inbis. "Di sini beda, saya lihat, terintegrasi gitu lo, aspek lingkungan, ekonomi, sosialnya sudah luar biasa,  sampai sudah masuk ke bisnis 4.0," ungkapnya. 

Kampung-Aren-Disabilitas-3.jpgRombongan berfoto bersama anak disabilitas

Dirinya pun tertarik setelah melihat kondisi sejumlah anak penyandang disabilitas yang tidak hanya diberdayakan jasmaninya saja tapi juga menghargainya dengan tetap menganggap disabilitas sebagai manusia normal yang juga butuh belajar agama dan beribadah bersama masyarakat umum.

 "Yang luar biasa selain ini adik adik juga dilatih mengaji belajar sholat, sistemnya juga digital saya barusan menemukan yang begini," paparnya. 

Sementara itu Direktur Produksi Pupuk Kaltim, Bagya Sugihartana menegaskan yang dilakukan pihaknya sebagai upaya tanggap terhadap lingkungan sekitar perusahaan. "Sejak 2016 hingga sekarang sudah nampak kemajuannya dan berdaya saing tinggi untuk usaha usaha yang dijalankan oleh inbis," jelas Bagya. 

Bagya menggaransi yang dilakukan Pupuk Kaltim atas upaya memberdayakan masyarakat sekitar perusahaan. "Kami tidak semata mata profit, di samping kita membina lingkungan kita tapi keseluruhan," ucapnya. 

Plh Sekkot Bontang, Agus Amir Paita menjelaskan upaya Pemerintah Kota Bontang dalam mendukung program pemberdayaan yang dilakukan Inbis dan Pupuk Kaltim hingga saat ini. "Tentu pemerintah ada 3 aspek yang masuk sebenarnya ekonomi, sosial dan lingkungan, semuanya kita lakukan pendampingan dari awal sampai akhir, pemerintah hadir dalam pendampingan itu," jelas Agus Amir

Kampung-Aren-Disabilitas-4.jpgDirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Karliansyah bersama Manajemen Pupuk Kaltim, Direktur Komersil, Gatoet Gembiro Noegroho; Direktur Produksi Pupuk Kaltim, Bagya Sugihartana (Foto: Fauzi Humas PKT For TIMES Indonesia)

Ia juga mengapresiasi peran Pupuk Kaltim dalam program CSR yang begitu besar perannya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya lingkungan. "Ini bagian kecil yang dilakukan PKT termasuk yang dilakukan seperti pengelolaan sampah itu masih ada lagi," katanya.

Acara yang berlangsung santai tersebut digelar di Gedung Inbis, Jalan Ahmad Yani Gang Aren, Kelurahan Api Api, Kecamatan Bontang Utara. Tampak hadir dalam peresmian tersebut, Direktur Komersil, Gatoet Gembiro Noegroho;Sekretaris Perusahaan, Budi Wahju Soesilo; Manager CSR. Dwi Pudyasmoro; dan Manager Humas, Wahyudi.

Berikut 10 titik emas di Kampung Aren Berdaya Ramah Disabilitas tersebut antara lain Gate Entrance, Early Warning dan Emergency Sytem sebagai mitigasi bencana banjir, Aren Farm (Pusat Interaksi Warga), Rumah Bibit, Komposter dan Bank Sampah, Mushola Ramah Disabilitas, Main Road Spot, Pusat Wirausaha Warga, Pusat Ujicoba Sumur Resapan, Inbis Permata Bunda. dan Spot Foto (Jembatan, tanaman tematik dll). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani
Sumber : Bontang TIMES

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES