Pendidikan

Inovatif! FTP UB Ajak Mahasiswa Asing Olah Jeruk di Selorejo

Minggu, 18 Agustus 2019 - 20:00 | 104.60k
Mahasiswa asing asal Amerika bersama ibu-ibu Kelompok Tani Wanita Selorejo saat mengolah jeruk. (Foto: Humas UB)
Mahasiswa asing asal Amerika bersama ibu-ibu Kelompok Tani Wanita Selorejo saat mengolah jeruk. (Foto: Humas UB)

TIMESINDONESIA, MALANG – Memperingati HUT ke-74 RI, LKM Agritech Research Study Club (ARSC) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (FTP UB) mengajak mahasiswa asing mengolah jeruk bersama Kelompok Tani Wanita Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Minggu (18/8/2019).

LKM ARSC FTP UB merupakan lembaga mahasiswa yang bergerak di bidang penalaran. Lembaga ini melibatkan mahasiswa asing dari Thailand, Malaysia dan Amerika Serikat.

Wakil Dekan 3 FTP UB yang juga penanggung jawab kegiatan, Yusuf Hendrawan menjelaskan, pihaknya sengaja melibatkan mahasiswa asing mengisi hari kemerdekaan dengan kegiatan positif, salah satunya pengabdian kepada masyarakat di Desa Selorejo.

Universitas-Brawijaya-2.jpg

“Ilmu yang mahasiswa peroleh di kampus dapat diterapkan di masyarakat. Kalau begitu kan ada sharing knowledge,” beber Yusuf.

Ia berharap kegiatan ini bermanfaat bagi masyarakat Selorejo sekaligus sebagai bekal mahasiswa sebelum terjun di masyarakat nantinya. Manfaat ini, lanjut Yusuf, diharapkan merata dengan mahasiswa asing agar semuanya peka pada realitas masyarakat terhadap kebutuhan inovasi.

Sarah Peterson, salah satu mahasiswa asing dari IOWA State University, Amerika Serikat merasa terkesan. "Wah, saya beruntung sekali dapat berinteraksi langsung dengan penduduk lokal, berbaur dan bersama-sama mengolah produk asli masyarakat,” katanya.

Di Amerika, sambung Sarah, sudah umum jeruk diolah menjadi sari buah atau mungkin sirup. Ia mengaku baru kali ini membuat dodol.

“Ternyata rasanya lumayan enak. Saya harap dodol buatan kami ini bisa tahan lama meski tanpa pengawet supaya bisa saya bawa pulang untuk keluarga dan kerabat saya di Amerika," aku Sarah.

Aneka olahan jeruk maha karya mahasiswa itu diantaranya pembuatan sirup dengan teknologi vacuum evaporator serta pembuatan dodol dan permen.

Universitas-Brawijaya-3.jpg

ARSC sengaja memilih evaporator berteknologi vacuum karena mampu mengurangi kadar air sehingga produk sirup yang dihasilkan lebih kental. Keunggulan lain, tidak adanya pemanasan langsung. Penggunaan suhu rendah yang disertai vacuum akan membuat kandungan nutrisi produk lebih terjaga. 

Tidak hanya mengolah sirup, mahasiswa asing tersebut juga diajar cara membuat dodol dan permen yang dapat dikembangkan sebagai komoditi khas Desa Selorejo.

Ketua Kelompok Tani Wanita Selorejo, Ririn bertestimoni bahwa ia merasakan keseruan bekerja sama dengan mahasiswa asing. Sebelumnya, Ririn dkk sering kedatangan wisatawan asing, tetapi hanya sekadar berwisata bukan bekerja sama mengolah jeruk seperti ini.

“Terima kasih FTP UB atas teknologi yang dihibahkan. Ini sangat berguna terutama ketika musim panen dan produksi jeruk berlimpah karena harga pasti jatuh drastis,” tukasnya.

Ririn juga mengatakan berkat kegiatan ini, jeruk dapat diolah dan diproduksi menjadi sirup, dodol dan permen sehingga bisa disimpan lebih lama dan menaikkan harga jualnya. “Tentu, inovasi ini menjadi kabar baik bagi para petani jeruk," paparnya tersenyum.

Mahasiswa asing FTP UB pun merasakan kepuasan bisa bekerja sama dan berinovasi yang bermanfaat bagi masyarakat di Desa Selorejo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES