Ekonomi

KKN UGM di Jambi Ikut Jaga Kearifan Lokal untuk Dongkrak Ekonomi Daerah

Minggu, 18 Agustus 2019 - 17:47 | 200.66k
Suasana wisata di Desa Muara Buat dan Lubuk Beringin (Luber) di Kabupaten Bungo, Jambi. (FOTO: UGM/TIMES Indonesia)
Suasana wisata di Desa Muara Buat dan Lubuk Beringin (Luber) di Kabupaten Bungo, Jambi. (FOTO: UGM/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTAUniversitas Gadjah Mada (UGM) menyadari pentingnya menjaga kearifan lokal yang ada di setiap daerah. Karena itu, peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) UGM pada 2019 ini difokuskan ikut melestarikan kearifan lokal sehingga dapat mendongkrak ekonomi daerah. Seperti, KKN UGM di Kecamatan Batin 3 Ulu, Kabupaten Bungo Provinsi Jambi.

Tema yang diusung peserta KKN adalah Pengembangan Wisata Berbasis Potensi Alam. KKN yang sejak awal Juli 2019 bertugas di Desa Muara Buat dan Lubuk Beringin (Luber).

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Dr Ir Bambang Suwignyo mengatakan, Desa Luber terdapat potensi wisata alam pemandian yang bersumber dari hulu Sungai Alai (ada bagian sungai berbentuk dam, khusus untuk area pemandian).

“Airnya yang jernih, semula hanya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kegiatan sehari hari,” kata Bambang dalam siaran pers kepada TIMES Indonesia, Minggu (18/8/2019)

Nah, para mahasiswa KKN PPM UGM hadir, untuk mengangkat potensi ini menjadi wisata air. KKN PPM UGM 2019 sudah yang ke 4 hadir di Luber sejak inisiasi tahun 2016 dengan tema Pengembangan Wisata Alam.

“KKN PPM UGM ini kerjasama dengan Pemda Kabupaten Bungo. Kami sangat welcom terhadap ide-ide konstruktif seperti yang diangkat sebagai tema pengembangan wisata alam di Luber,” kata Kasubbid. Pariwisata BAPPEDA Kabupaten Bungo, Tresno P. Utomo.

Kormanit KKN Batin 3 Ulu Bungo, Putu Kristian DP mengatakan, potensi Luber sebagai wisata air tidak hanya karena kejernihan airnya. Namun, keunikan dimana jika mandi di dam Luber dapat berenang bersama sekumpulan ekor ikan Semah. Ikan sudah akrab dengan manusia dan manusia menjaga ikan.

Ketua BPD Luber, Hadirin mengatakan, selama ini warga tidak ada yang berani mengambil ikan. Sebab, ikan dilindungi dengan hukum adat yang disebut Lubuk Larangan.  Bagi siapa saja yang melanggar akan terkena sanksi adat. Masyarakat sangat menghormati ubuk Larangan, hal tersebut juga diaminkan oleh Bakian selaku Pemangku Adat Luber.

Selain potensi utama berupa wisata air, mahasiswa berupaya menginisiasikan event pendukungnya yaitu festival desa Luber.

Penanggung jawab kegiatan, Rizal Rahmanto mengatakan, ada berbagai kegiatan desa yang di rangkum dalam beberapa hari festival. Festival ini tujuan keluar untuk meningkatkan daya tarik kepada pengunjung, sedangkan tujuan kedalam sebagai wahana konsolidasi warga Luber.

“Sepanjang pengamatan kami, rata-rata jumlah pengunjung antara 200 hingga 500 pengunjung dalam setiap weekend, dengan restribusi Rp 5 ribu untuk kendaraan bermotor dan Rp 10 ribu untuk mobil. Jumlah pengunjung akan sinkron dengan pendapatan dari wisata air Luber. Kami berharap kearifan lokal yang ada di sini terus dijaga oleh warga sehingga dapat mendongkrak ekonomi daerah,” terang Rizal, peserta KKN UGM di Kecamatan Batin 3 Ulu, Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES