Peristiwa Daerah

Semangat Anak Desa Tampilkan Kolosal Kemerdekaan di HUT ke-74 RI

Sabtu, 17 Agustus 2019 - 17:27 | 47.76k
Kolosal kemerdekaan yang ditampilkan anak-anak RW 8 Desa Kembang Kecamatan Bondowoso di HUT ke 74 RI. (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Kolosal kemerdekaan yang ditampilkan anak-anak RW 8 Desa Kembang Kecamatan Bondowoso di HUT ke 74 RI. (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Selain menggelar upacara kemerdekaan HUT ke-74 RI, warga RW 8 Desa Kembang, Kecamatan Bondowoso, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, juga mementaskan drama kolosal untuk mengenang perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Penampilan itu justru dibawakan anak-anak yang masih duduk di bangku SD dan SMP.

Meski persiapannya cukup mepet, anak-anak tersebut sangat apik memainkan perannya masing-masing. Mulai sebagai Bung Tomo, prajurit TNI, warga sipil hingga penjajah.

Berbagai adegan mereka peragakan. Mulai menirukan pidato Bung Tomo untuk membakar semangat hingga aksi baku tembak.

Klosal-kemerdekaan-b.jpg

“Persiapannya mepet sekali, kita Cuma sekali latihan, kemarin sore saja. Itu juga beberapa ada yang tidak datang,” kata Novela Yuni Pangistu, pemuda di Desa Kembang yang menjadi sutradara drama kolosal tersebut.

Meski momen saat ini adalah Proklamasi 17 Agustus 1945, namun aksi yang dipentaskan adalah momen pertempuran heroik 10 November 1945 di Surabaya.

Mereka memperagakan drama ketika Bung Tomo membakar semangat arek-arek Suroboyo guna melawan kedatangan tentata NICA yang membonceng kedatangan Inggris ke Surabaya.

Momentum itu terjadi usai penyerahan kekalahan Jepang yang disusul Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

“Karena mendadak, kita tidak sempat pakai skenario yang baru. Jadi pakai skenario yang kita sudah pentaskan di tahun lalu,” tuturnya.

Klosal-kemerdekaan-c.jpg

Selaku sutradara 'dadakan', Novela melibatkan sekitar 30 anak-anak usia SD dan SMP yang ada di lingkungan rumahnya. Menurutnya, mereka cukup antusias dan didukung penuh oleh para orang tuanya.

Salah satu adegan yang menarik adalah ketika sesorang yang memerankan karakter Bung Tomo sedang membakar semangat arek-arek Suroboyo untuk berani berjuang hingga titik darah penghabisan untuk melawan tentara gabungan Belanda dan Inggris.

Dalam adegan ini, sang sutradara menggunakan rekaman pidato Bung Tomo yang terkenal heroik dan mampu membius semangat pengikutnya untuk berani mengorbankan nyawa demi mempertahankan republik yang baru berusia beberapa minggu ini.

Dalam adegan tembak menembak, mereka menggunakan properti senjata mainan dari plastik.

Seragam sekolah yang biasanya bersih polos, khusus dalam drama ini, rela dicoret-coret dengan warna merah, simbol darah.

Mereka juga tidak ragu bergulung-gulung di tanah. Sontak, drama kolosal ini disambut antusias warga yang bangga menyaksikan penampilan kreatif dari anak-anak dan tetangganya sendiri.

Selaku sutradara drama kolosal dadakan, Novela berharap, pertunjukan yang dipentaskan timnya ini bisa membekas bagi generasi muda. Yakni tentang semangat mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif guna membalas jasa para pahlawan.

“Tentu menjadi impian kita bersama untuk menjadikan Indonesia sebagai negara besar dan maju, sebagaimana yang dulu diimpikan para pendiri bangsa,” terangnya.

Sebelum memintaskan drama kolosal, warga RW 8 Desa Kembang Kecamatan Bondowoso juga melakukan upacara bendera HUT ke-74 RI. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Bondowoso

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES