Gaya Hidup

Konsumsi Gula Berlebih pada Anak Tingkatkan Risiko Hiperaktif?

Sabtu, 17 Agustus 2019 - 03:22 | 38.32k
Ilustrasi - anak hiperaktif (FOTO: Shutterstock)
Ilustrasi - anak hiperaktif (FOTO: Shutterstock)

TIMESINDONESIA, JAKARTAHiperaktif sering dikaitkan dengan anak yang tidak bisa diam. Ada anggapan jika konsumsi gula berlebih bisa memicu hiperaktif pada anak. Benarkah demikian?

Salah satu penelitian menyatakan belum ada hubungan pasti antara konsumsi gula terhadap kemunculan sifat hiperaktif. Namun, pada dasarnya konsumsi gula berlebih dapat membuat anak lebih aktif dari biasanya. Hal ini karena gula dapat diubah lebih cepat menjadi energi.

Walaupun hubungan konsumsi gula dengan hiperaktif pada anak belum terbukti benar, bukan berarti Anda bisa mengizinkan anak-anak mengonsumsi makanan atau minuman tinggi gula sesukanya.

Sejumlah alasan berikut bisa menjadi pertimbangan sebelum memberi makanan dan sajian tinggi gula.

1. Tidak tercukupinya gizi anak

Sajian tinggi gula biasanya minim kandungan nutrisi, termasuk vitamin dan mineral. Hal ini dapat membuat gizi anak tidak terpenuhi.

2. Meningkatnya risiko diabetes

Kebiasaan konsumsi makanan dan minuman manis berlebihan bisa memicu diabetes. Hal ini juga berlaku pada anak-anak.

4. Rentan mengalami kerusakan gigi

Jika anak malas membersihkan gigi dan mulut, risiko mengalami kerusakan gigi juga semakin tinggi. Sebaiknya selalu bersihkan gigi setelah makan dan minun yang banyak mengandung gula.

Ketika berada pada masa pertumbuhan, anak membutuhkan asupan makanan yang bergizi seimbang. Selain itu, agar anak tidak berisiko hiperaktif disarankan juga menghindari konsumsi gula berlebihan pada anak. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : Alo Dokter

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES