Selain Ganggu Kesehatan Mata, Ini Bahaya Terlalu Lama Menggunakan Ponsel

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tanpa disadari, kita sering menggunakan ponsel dan komputer dalam waktu yang lama. Hal ini membuat mata kita terus menatap sumber cahaya yang cukup terang. Paparan cahaya biru dari layar-layar elektronik ini disebut-sebut bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan mata.

Salah satu masalah yang paling sering terjadi kita terlalu sering menatap layar ponsel adalah mata lelah. Gejala dari masalah kesehatan ini berupa mata kering, pandangan yang buram, mata berair, kepala pusing, hingga pandangan yang lebih buram.

Selain mata lelah, berikut berbagai dampak kesehatan yang sebaiknya kita waspadai tersebut.

1. Bisa memicu masalah susah tidur

Paparan layar ponsel atau komputer bisa membuat kita mengalami susah tidur, apalagi jika kita menggunakannya menjelang waktu tidur. Hal ini disebabkan oleh paparan cahaya biru dari layar elektronik yang akhirnya membuat produksi hormon melatonin terganggu. Hal ini akan membuat kita tidak mudah mengantuk meski tubuh sebenarnya sudah membutuhkan waktu beristirahat.

2. Membuat mata kering dan rentan teriritasi

Paparan layar ponsel dan komputer tanpa disadari akan membuat kita lebih jarang berkedip. Hal ini bisa berimbas pada mata yang tidak terhidrasi dengan baik sehingga memicu masalah mata kering, mata tegang, hingga iritasi dan mata merah.

3. Bisa mengacaukan nafsu makan

Jangan salah, paparan layar ponsel dan komputer yang berlebihan bisa berimbas pada kekacauan nafsu makan, lho. Hal ini disebabkan oleh masalah kurang tidur yang akhirnya mengacaukan hormon di dalam tubuh yang akhirnya membuat nafsu makan meningkat. Bisa jadi hal ini akan membuat peningkatan berat badan atau risiko obesitas.

4. Bisa meningkatkan risiko alzheimer

Tidak hanya berdampak buruk untuk kesehatan mata. Terlalu lama menggunakan ponsel bisa mengakibatkan kurang tidur. Kurang tidur akibat paparan layar ponsel atau komputer dengan berlebihan juga bisa meningkatkan kekacauan hormon yang berimbas pada meningkatnya risiko terkena peningkatan risiko terkena penyakit degeneratif seperti alzheimer. (*)

sumber: Dokte Sehat

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement