Ekonomi

Bank Jogja Berubah Status dari PD Menjadi Perumda

Kamis, 15 Agustus 2019 - 21:24 | 97.49k
Direktur Utama Bank Jogja, Kosim Junaedi. (FOTO: Istimewa)
Direktur Utama Bank Jogja, Kosim Junaedi. (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Direktur Utama Bank Jogja, Kosim Junaedi mengatakan perubahan status Bank Jogja dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Sebab, kepemilikan saham tetap tunggal yakni Pemkot Yogya.

Hal ini akan memacu semangat para pegaeai dalam memberikan pelayanan. Utamanya terhadap kepedulian bagi UMKM di Kota Yogyakarta. Yakni, penyertaan modal dari Pemkot Yogyakarta yang bertambah dari Rp 100 miliar menjadi Rp 350 miliar minimal 75 persen dari setoran modal harus diperuntukkan bagi kredit UMKM.

“Namun dari modal Rp 100 miliar yang sudah kami terima, kucuran kredit UMKM sudah tembus Rp 134 miliar. Jadi sudah melebihi amanat perda,” kata Kosim.

Namun demikian, pihaknya juga masih terus berupaya menyalurkan kredit UMKM yang berada di Kota Yogyakarta maupun penduduk ber KTP Kota Yogyakarta.

Kosim mengapresiasi keberpihakan Pemkot Yogyakarta terhadap UMKM yang terus ditingkatkan. Hal ini karena dalam perwal yang sedang disusun, akan ada subsidi bunga bagi kredit UMKM. Sehingga beban bunga akan semakin rendah.

Saat ini Bank Jogja memiliki dua program penyaluran kredit UMKM. Yakni kredit migunani dengan bunga 0,5 persen per bulan dan kredit peduli dengan bunga 1,5 persen.

“Nanti kalau perwal terkait subsidi sudah diputuskan, maka bunganya akan semakin rendah. Kehadiran Bank Jogja semoga bisa menyumbang kemajuan UMKM,” papar Kosim didampingi Direktur Umum Helpiati Tarigan.

Selain fokus menggarap sektor UMKM, Bank Jogja kini juga sedang memproses perizinan ATM tanpa kartu. Aplikasi berbasis mobile sekarang juga sudah digunakan secara internal di jajaran karyawan dan direksi. Begitu aspek perizinan diselesaikan, maka akan langsung disosialisasikan ke seluruh nasabah. Apalagi mesin ATM yang dimiliki Bank Jogja sebagian mulai dipasang.

Terkait posisi aset, per Juli 2019 tercatat mencapai Rp 838 miliar dari modal awal Rp 100 miliar. Sisanya berasal dari dana masyarakat yang berhasil dihimpun oleh Bank Jogja. Sedangkan total kredit yang sudah disalurkan mencapai Rp 664 miliar. Nilai kredit macet atau NPl pun masih jauh di bawah standar 1 persen, yakni hanya 0,39 persen sehingga mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat.

Sementara, laba yang disetorkan Bank Jogja ke Pemkot Yogyakarta pada tahun 2018 lalu mencapai Rp 9,6 miliar. Sedangkan diperkirakan tahun 2019 ini naik menjadi Rp 12 miliar.

"Semoga perubahan status Bank Jogja dari PD menjadi Perumda semakin membuat Bank Jogja dipercaya publik dan berkembang," terang Kosim. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES