Peristiwa Daerah

Warga Sono, Sragen Berkreasi Mendirikan Gapura Unik

Kamis, 15 Agustus 2019 - 09:46 | 591.55k
Warga Dukuh sono, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen berfoto bersama di depan gapura, Kamis (15/8/2019). (Foto: Mukhtarul Hafidh/TIMES Indonesia)
Warga Dukuh sono, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen berfoto bersama di depan gapura, Kamis (15/8/2019). (Foto: Mukhtarul Hafidh/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SRAGEN – Banyak cara untuk menyemarakkan HUT ke 74 RI tahun ini. Seperti yang dilakukan warga Rt 19, Dukuh Sono, Desa Sono, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah ini. Yakni dengan membuat gapura kreatif.

Keunikan gapura ini berbeda dari gapura yang banyak ditemui di pintu gang masuk daerah Sono. Gapura yang dibuat oleh warga Dusun Sono ini terlihat unik dengan sentuhan beragam kreativitas, pernak pernik yang bernuansa jawa dan nasionalis.

Warga-Sono-2.jpg

Keberadaan gapura ini semakin cantik karena dihiasi MMT yang berisikan kata-kata dari sang proklamator, tak ketinggalan foto orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo juga menambah kemeriahan.

“Tujuan utama kami pembuatan gapura sebenarnya  untuk memperingati HUT RI ke-74 tahun ini, dan kemudian ada berita di media sosial bahwa Pemerintah Pusat mengadakan festival lomba gapura (Cinta Negeri). Maka dari itu kami segenap warga Rt 19, Dukuh Sono sangat termotivasi untuk ikut dalam ajang tersebut. Supaya Dukuh Sono, Desa Sono, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen bisa dikenal oleh masyarakat Indonesia,” ujar Aripin kepada Times Indonesia, Kamis (15/8/19).

Sementara itu, disinggung mengenai konsep dan bentuk Gunungan Wayang, Aripin menyebut simbol kebersamaan.

Warga-Sono-3.jpg

“Karena dalam pewayangan gunung merupakan simbul berkumpulnya semua makhluk hidup yang saling berdampingan. Seperti NKRI walaupun berbeda suku, ras, agama dan pandangan politik, mereka tetap hidup rukun saling gotong royong tanpa membedakan perbedaan yang ada," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama Aripin juga mengatakan, momentum ini perlu dibangun setelah rakyat Indonesia mengadakan pesta demokrasi. “Kami terinspirasi membuat gapura dengan konsep dan bentuk gunungan tersebut, supaya rakyat Indonesia kembali bersatu pada gotong royong hidup rukun di dalam satu rumah. Yaitu NKRI seperti dalam gunungan wayang tersebut,” ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES