Peristiwa Nasional

Fahri Hamzah Sanjung Keputusan TNI Soal Enzo Zenz Allie

Rabu, 14 Agustus 2019 - 18:23 | 39.46k
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah. (Foto: Dok.TIMES Indonesia)
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah. (Foto: Dok.TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengapresiasi para petinggi TNI yang telah bersikap benar, dengan mempertahankan Enzo Zenz Allie, pemuda Indonesia berdarah Prancis sebagai taruna Akmil.

"Saya berterima kasih kepada para petinggi TNI, yang telah bersikap benar. Bahwa Enzo adalah WNI dengan seluruh haknya untuk menjadi mahasiswa Akmil. Dan karena kemampuannya termasuk bahasa asing, setelah dites dia lulus. Cukup!" kata Fahri di Jakarta, Rabu (14/8/2019).

Fahri menegaskan, Indonesia dengan demokrasi yang diterapkan dan UU yang dibuat, dirancang untuk memiliki pikiran terbuka. Karenya menyempitnya cara berpikir, terutama tentang agama akan membuat negara ini menyingkir dari kemajuan dunia.

"Jangankan menerima tamu, warga sendiri kita curigai. Ingat! Kita jangan mau diadu domba, dan anak-anak bangsa seperti Enzo Zenz Allie dan anak-anak campuran lainnya adalah masa depan. Dunia sedang dilengkapi oleh fasilitas komunikasi dan transportasi yang memungkinkan interaksi global terjadi secara massif. Pikiran kita harus terbuka. Harus waras dan rasional," tegasnya.

Terkait penolakan terhadap Enzo yang sempat viral di media sosial karena diduga terafiliasi dengan ormas terlarang di Indonesia, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Fahri menegaskan bahwa pandangan pribadi dan pilihan politik orang bukan dosa di negeri ini.

"Itu masa lalu, ada banyak yang bangga dengan ideologi komunis, toh jadi pejabat publik. Kenapa pula santri bule ini jadi masalah? Inilah penyakit kambuh kita, mentalitas yang tidak bagus diteruskan," imbuh dia.

Untuk itu, inisiator Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) itu meminta semua pihak agar jangan rusak mereka dengan konflik ideologi dan politik aliran yang selalu main belakang dalam politik formal.

"Saya tidak kenal (Enzo). Tetapi karena saya pernah menjadi Panja Undang-Undang Imigrasi yang senapas dengan UU Kewarganegaraan, saya ingin sedikit memberi catatan," ucapnya.

Lanjut Pimpinan DPR RI Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) itu, dirinya tidak kenal Enzo Zenz Allie tapi kenal Clovis yang sama-sama berdarah campuran, saat sebagai Ketua Panja UU Imigrasi UU No.6/2011. Saat itu, Fahri mengaku mengenal dan belajar banyak dari warga negara Indonesia yang menikah dengan warga negara asing.

"UU kewarganegaraan dan UU Imigrasi melalui Panja DPR RI mengadakan dengar pendapat dengan mereka. Lalu, UU memberikan pilihan kepada mereka setelah umur 18 tahun mau memilih menjadi warga negara Indonesia atau warga negara asing, karena kita tidak menganut kewarganegaraan ganda (dual citizenship). Enzo Zenz Allie dan Clovis telah memilih menjadi WNI. Sesuatu yang hebat," ucap Anggota DPR RI dari Dapil NTB itu.

Mengapa ini hebat? Karena, menurut Fahri menjadi warga negara Perancis adalah warga negara yang penuh kemudahan dan jaminan. Satu yang pasti, passport kita akan menjadi passport yang mendapat kemudahan visa ke seluruh dunia, juga mendapat 'baik sangka' sebagai warga dunia kelas satu.

"Takdir mengantarkan mereka menjadi anak dari pernikahan campuran warga negara. Bahkan juga berbeda agama, Clovis beragama Katolik dan Enzo Zenz Allie nampaknya beragama Islam. Enzo berpendidikan dasar di Perancis dan Clovis berpendidikan lanjutan di sana. Keduanya WNA," ujar Fahri Hamzah(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES