Politik

Haluan Negara akan Jadi Warisan Kepemimpinan Jokowi yang Visioner

Rabu, 14 Agustus 2019 - 13:38 | 65.29k
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. (FOTO: Dok.TIMES Indonesia)
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. (FOTO: Dok.TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menegaskan, amandemen terbatas UUD 1945, termasuk di dalamnya menghidupkan kembali konsepsi negara lewat Garis Besar Haluan Negara (GBHN) akan menjadi legacy atau warisan bagi kepemimpinan Presiden Jokowi yang visioner.

"Pak Jokowi itu kader PDI Perjuangan. Apa yang telah dilakukan Presiden Jokowi justru akan menjadi dasar bagi rancangan Haluan Negara tersebut. Dengan demikian akan ada keberlangsungan terhadap konsepsi kepemimpinannya; terhadap posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia," ujar Hasto, Rabu (14/8/2019).

Kata dia, Haluan Negara memuat kebijakan pokok pembangunan dan jalan tranformasinya, agar Indonesia secepatnya maju dan kembali disegani karena kekuatan domestiknya yang berkontribusi dalam peradaban dunia

"Jadi amandemen tidak kembali ke masa lalu. Amandemen terbatas menatap masa depan, agar Indonesia bisa bergerak maju, terencana, dan bisa menjadi pemimpin di antara bangsa-bangsa," tegas Hasto.

Lebih jauh Hasto mengingatkan, salah satu persoalan pokok pasca reformasi terletak pada cara pandang bangsa yang bersifat ke dalam atau inward looking. Sementara cara berpikir pendiri bangsa ketika berjuang memperoleh kemerdekaan adalah outward looking.

"Haluan Negara akan merubah cara pandang bangsa, menjadi outward looking, dan hal tersebut akan mengikat seluruh lembaga tinggi negara, seluruh pemerintahan dari pusat hingga daerah, untuk bergerak dalam satu irama yang sama, kemajuan Indonesia Raya." tandas Hasto, Sekjen PDI Perjuangan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES