Pendidikan

Fantastik, UB Meraih Rekor MURI Mega Kolaborasi Perkusi Terbanyak

Selasa, 13 Agustus 2019 - 14:58 | 142.18k
Rektor Universitas Brawijaya, Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR MS saat menerima penganugerahan Rekor MURI. (FOTO: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)
Rektor Universitas Brawijaya, Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR MS saat menerima penganugerahan Rekor MURI. (FOTO: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGUniversitas Brawijaya (UB) berhasil meraih rekor dunia mega kolaborasi perkusi terbanyak dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) dengan peserta terbanyak yang melibatkan mahasiswa baru dalam Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Universitas (PK2MU) 2019 Universitas Brawijaya, di Lapangan Rektorat, Universitas Brawijaya, Kota Malang, Selasa (13/8/2019).

Tercatat sebanyak 14950 peserta yang terdiri dari mahasiswa baru melakukan atraksi mega kolaborasi memainkan perkusi terbanyak se dunia. Mahasiswa baru tersebut disaksikan langsung perwakilan pihak MURI, jajaran Rektorat UB, Dekan seluruh fakultas di UB, panitia PK2MU 2019 dan mahasiswa Brawijaya yang hadir.

Manager Operasional MURI, Andre Purwandono menyaksikan pertunjukan tersebut. Namun, Andre mengatakan bahwa atraksi yang diikuti 14950 peserta itu tidak layak memecahkan rekor Indonesia. Pernyataan itu membuat ribuan peserta serentak merintih, menunjukkan kekecewaannya.

Nuhfil-Hanani-2.jpgSambutan Rektor Universitas Brawijaya, Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR MS di acara PK2MU 2019 Universitas Brawijaya. (FOTO: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)

“Atraksi ini tidak layak untuk menjadi rekor muri, tapi ini adalah rekor dunia. Kalian adalah harapan bangsa. Harapan itu harus dipupuk mulai dari sekarang. Kami bangga dengan kalian semua. Selamat,” katanya dalam sambutannya.

Ia melanjutkan, bahwa pertunjukan ini adalah rekor dunia dengan kategori pagelaran musik perkusi mahasiswa terbanyak. “Kami mewakili dan menyaksikan pemecahan rekor ini, kami adalah saksi. Saksi utama adalah kalian. Pencetak sejarah,” bebernya disambut tepuk tangan meriah dari ribuan peserta.

PK2MU 2019 Universitas Brawijaya ini dimulai dengan menggelar upacara penerimaan mahasiswa baru, pulul 07.00 WIB. Usai upacara, ribuan mahasiswa mulai persiapan untuk melakukan atraksi memainkan perkusi.

Dengan dipandu Paduan Suara Mahasiswa (PSM), seluruh peserta memainkan perkusi itu diiringi Lagu Nasional Kebyar-Kebyar karya Soedjarwoto Soemarsono atau Gombloh.

Rektor Universitas Brawijaya (UB), Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR MS mengapresiasi iniasi pemecahan Rekor Dunia ini karena keunikan dan kreativitasnya. “Sangat unik pada penerimaan mahasiswa baru kali ini. Kita pecahkan rekor dunia, bukan lagi Indonesia,” sambutnya.

Ribuan-mahasiswa-UB.jpgRibuan mahasiswa saat memainkan mega atraksi musik perkusi terbanyak di acara PK2MU 2019 Universitas Brawijaya. (FOTO: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)

Masih kata Nuhril, Universitas Brawijaya saat ini tengah menyiapkan untuk menjadi 500 perguruan tinggi terbaik di dunia. Selain di Malang sebagai kampus utama, UB juga berada di Kediri dan Jakarta.

“Ini harapan Pemerintah dan kami semuanya. Makanya diadakan rekor muri supaya mahasiswanya semangat dan mind set-nya terbangun bahwa kita adalah harapan bangsa,” katanya kepada TIMES Indonesia.

Selain itu, seluruh mahasiswa baru diajak berkomitmen untuk cinta kepada rakyat. Peserta dalam agenda pengenalan tersebut membawa susu segar untuk dibagikan kepada masyarakat. Pihak UB bekerjasama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Malang untuk mendistribusikan 14 ribu lebih susu segar kapada masyarakat.

Dengan diraihnya rekor dunia mega kolaborasi perkusi mahasiswa terbanyak ini, Rektor UB berharap mahasiswa tambah semangat belajar dan selalu membanggakan almamater tercinta ini.

"Ikuti aktivitas PK2MU 2019 ini dengan khidmat. Yang rajin belajarnya, ibadahanya ditingkatkan. Syukur-syukur jadi aktivis mahasiswa UB, karena itu adalah modal untuk menjadi pemimpin di masa depan," harap Rektor UB, dalam acara yang sukses meraih Rekor MURI(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES