Glutera News

Rutin Berhubungan Suami Istri Meningkatkan Harapan Hidup?

Sabtu, 10 Agustus 2019 - 00:49 | 1.02m
Ilustrasi (Foto: Gluteranews)
Ilustrasi (Foto: Gluteranews)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebuah studi oleh Harvard mengungkapkan ada beberapa perubahan dalam gaya hidup yang bisa membuat kita hidup lebih panjang 10 tahun. Dikutip dari laman The Sun, studi yang dilakukan ini menjelaskan apa saja perubahan gaya hidup yang perlu dibuat. Di antaranya, pola makan seimbang, tidak minum alkohol berlebihan, kehidupan seks yang sehat, latihan rutin, dan punya kondisi mental yang positif.

Sejumlah studi yang sudah dilakukan meneliti mengenai efek perbedaan gaya hidup, berikut ini enam gaya hidup utama yang dirangkum dari penelitian tersebut.

1. Banyak-banyak berhubungan badan

Manfaat yang didapat, empat tahun penambahan umur untuk pria, meningkatkan harapan hidup wanita. Mereka yang memiliki kehidupan percintaan yang aktif kemungkinan besar hidup lebih lama.

Pria bisa mendapatkan keuntungan pertambahan usia lebih lama empat tahun jika mengalami orgasme sekitar 350 kali dalam setahun. Pria yang bercinta dua kali seminggu mendapatkan manfaat berkurangnya risiko kematian hingga 50 persen, dibanding pria yang bercinta kurang dari sekali sebulan.

Wanita juga bisa hidup lebih lama jika menghabiskan lebih banyak waktu dengan aktivitas panas di ranjang. Riset menunjukkan bahwa wanita memiliki telomeres lebih panjang, yaitu komponen DNA yang artinya usia hidup lebih lama.

2. Berjalan kaki

Manfaat yang didapat, empat setengah tahun usia lebih panjang. Riset membuktikan, mereka yang berusia 40 tahun lebih dan rutin berjalan kaki, cenderung hidup lebih lama dibanding mereka yang tidak. Kebugaran, meski melalui berjalan kaki, bisa meningkatkan kesehatan kardiovaskular, membuat Anda orang yang lebih sehat secara keseluruhan.

3. Menjadi orang tua

Manfaat yang didapat, pertambahan usia hidup dua tahun. Orang yang memiliki anak kemungkinan besar hidupnya akan lebih lama setidaknya dua tahun dibanding mereka yang tidak punya anak.

Riset Swedia membuktikan bahwa risiko kematian lebih tinggi pada mereka yang belum memiliki anak. Hal ini dipengaruhi oleh pengaruh emosional memiliki keluarga seperti memiliki kesehatan untuk diri sendiri.

4. Jangan bertingkah sesuai usia

Manfaat yang didapat, usia lebih panjang 7,5 tahun. Kita selalu diberitahu untuk bertingkah sesuai usia, tapi nampaknya itu justru menurunkan harapan hidup Anda.

Sebuah studi yang dilakukan pada 660 orang dengan usia di atas 50 tahun mengungkap, orang yang memiliki penampilan lebih positif dari usia mereka dan semangat hidup cenderung hidup lebih lama rata-rata tujuh setengah tahun.

Pikiran positif berkaitan dengan menurunnya stres, yang punya efek besar terhadap kesehatan. Menurut studi di Amerika Serikat, mereka yang hidup lebih dari 80 tahun diketahui senang bergaul dan tetap sibuk setelah pensiun.

5. Tidur cukup

Manfaat yang didapat, di usia 60, risiko kematian dini berkurang 12-30 persen. Perubahan gaya hidup yang sederhana tapi penting adalah tidur cukup.

Sebuah studi di tahun 2010 yang meneliti satu juta orang menemukan bahwa, orang yang tidur kurang dari enam jam semalam, berisiko 12 persen lebih besar mengalami kematian prematur.

6. Jangan pensiun dini

Manfaat yang didapat, menurunkan risiko kematian akibat segala penyebab sebanyak 11 persen di usia 66 tahun. Tetap bekerja lebih lama dari yang Anda butuhkan mungkin dianggap bisa menyebabkan stres, padahal sebenarnya itu justru menambah harapan hidup Anda.

Orang yang pensiun di usia 65 tahun, berisiko meninggal akibat berbagai hal sebesar 11 persen, dibandingkan mereka yang melepas pekerjaannya di usia 66 tahun. Temuan ini diperoleh Oregon University di tahun 2016. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES