Peristiwa Daerah

40 Perangkat Desa se-Kecamatan Wirosari Studi ke Yogyakarta

Rabu, 07 Agustus 2019 - 17:27 | 87.44k
Kepala desa dan perangkat pengelola BUMDes Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan Jawa tengah saat studi ke Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul. (FOTO: Dwijo Suyono/TIMES Indonesia)
Kepala desa dan perangkat pengelola BUMDes Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan Jawa tengah saat studi ke Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul. (FOTO: Dwijo Suyono/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Sebanyak 40 orang perangkat desa dan pengelola BUMDes Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan Jawa tengah melakukan Bimbingan Teknis dan studi banding ke Yogyakarta.

Kegiatan tersebut diadakan selama dua hari yaitu 6 hingga 7 Agustus 2019. Kunjungan dilakukan di Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul, DIY yang telah menjadi role model tingkat nasional untuk pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

“Kegiatan ini untuk menimba ilmu serta belajar dari keberhasilan mengelola BUMDes. Sebab, saat ini 12 desa di kecamatan Wirosari membutuhkan peningkatan dan pengoptimalan dalam mengelola BUMDes,” kata Camat Wirosari, Muhammad Junaedi SPd kepada TIMES Indonesia di sela-sela kunjungan, Rabu (7/8/2019).

Pengurus Lembaga Kajian dan Pengembangan Otonomi Daerah Unggulan (LKPOD) Tukiran mengatakan, para perangkat desa pengelola BUMDes ingin belajar tentang bagaimana mengelola potensi desa dan pengembangannya. Ia berharap, kunjungan ke Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul dapat menginspirasi seperti pengelolaan sampah dan minyak jelantah menjadi produk yang menguntungkan.

“Para peserta dapat melihat secara langsung proses kegiatan pengelolaan sampah dan minyak jelantah,” kata Tukiran.

Pegawai Kementerian Dalam Negri RI, Rikie menyampaikan berbagai informasi terkait hukum dan perundangan undangan yang berlaku dalam pengelolaan BUMDes. Menurutnya, pengelola BUMDes memiliki ruang yang sangat luas dalam artian unit usaha yang dapat dilakukan dan pengelola.

“Pengelola harus mampu mengoptimalkan potensi desa yang dimiliki. Sehingga, potensi ini akan berkembang menjadi produk unggulan. Selain itu, pengelola harus mampu membangun jejaring baik di tingkat lokal maupun di tingkat nasional bahkan ada produk produk BUMDes yang sudah mendunia inilah. Dengan begitu, maka  BUMDes akan menyejahterakan masyarakat desa dan pemerintah,” terang Rikie saat mendampingi perangkat desa se-Kecamatan Wirosari, Grobogan, Jawa Tengah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES