Kuliner

Di Lombok Timur, Buah Jipang Mampu Diolah Jadi Kue Idaman

Selasa, 06 Agustus 2019 - 17:18 | 159.97k
Lina gadis pengolah Jipang di Lombok Timur. (FOTO: Istimewa)
Lina gadis pengolah Jipang di Lombok Timur. (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, MATARAM – Berawal dari keprihatinannya terhadap buah jipang yang banyak dibuang masyarakat di daerah tempat tinggalnya. Lina, gadis 24 tahun asal Dusun Penyangkar, Desa Pringgajurang Utara, Kecamatan Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur, NTB, mampu mengolah buah Jipang menjadi tepung. Dari bahan tepung itulah ia mencoba membuat aneka jenis makanan ringan dan menjadi makanan idaman. 

Buah Jipang yang lebih dikenal dengan nama labu siam. Tidak hanya bisa diolah menjadi sayuran. Tetapi, buah yang satu ini juga bisa diolah menjadi tepung, sebagai bahan dasar membuat aneka kue yang bercita rasa dan menjadi sangat lezat. Misalnya kue brownies jipang. Bahkan jika brownies jipang dibuat khusus dengan menggunakan campuran tepung, jipang dan tepung singkong, pasti rasanya akan jauh lebih enak, lebih gurih dan lebih berasa di mulut. 

‘’Banyak yang bilang kalau makan buah Jipang itu bikin sakit kaki dan kaki dingin. Tapi saya coba berinovasi bagaimana agar buah Jipang itu bisa tetap dinikmati tanpa harus makan buahnya langsung,’’kata Lina di rumah tinggalnya di Mataram, Selasa (6/8/2019).

Awalnya hanya coba-coba, akhirnya buah jipang tidak hanya bisa diolah menjadi tepung, tetapi juga menjadi bahan pengembang kue atau lebih dikenal dengan sebutan SP. ‘’Daripada dibuang sia-sia. Jadi lebih baik kita olah,’’ tuturnya.

Jipang yang diolah menjadi tepung tersebut, Lina menggunakannya sebagai bahan dasar kue brownies yang diberi nama brownies jipang. Tidak seperti brownies pada umumnya, brownies ini sebagian besar bahan dasarnya memanfaatkan produk lokal seperti gula merah, singkong dan yang menjadi andalan adalah tepung jipang. 

“Kita ingin berdayakan masyarakat lokal juga. Jadi bahan dasar yang kita gunakan kita ambil dari masyarakat lokal sendiri. Buat apa kita susah cari bahan keluar kalau di daerah sendiri banyak,” ujar gadis yang memang hobi membuat kue ini. 

Selain itu, brownies jipang dibuat khusus dengan menggunakan campuran tepung jipang dan tepung singkong. Sehingga dari segi rasa mampu bersaing. "rasa dijamin lebih enak dari yang lain,” terangnya. 

Selain menekankan rasa yang berbeda, olahan kue dengan bahan dasar tepung Jipang ini juga memiliki tekstur yang lembut dan renyah. “Kue ini cocok sebagai cemilan sehat apalagi buat yang mau diet. Karena tidak mengandung protein yang tinggi. Bebas kandungan gluten juga. Kan gluten itu yang bikin orang cepat gemuk,” katanya.

Untuk produk olahan dari jipang ini, Lina mengaku baru dipasarkan secara kecil-kecilan dan bertahap. “Untuk saat ini masih bertahap dulu," terangnya. 

Ditanya berapa omzet yang didapat? Lina menjawab, omzet yang didapatkan dari brownies tersebut masih relatif kecil, hanya berkisar 500 ribu hingga 1 juta rupiah perbulannya. Karena masih terus dikembangkan varian dan aneka cita rasanya.

Saat ini ia telah berhasil membuat beberapa varian rasa produk di antaranya, original, greentea, capucino, keju dan jahe. Untuk produk olahan dari buah jipang ini, ia mengaku baru dipasarkan secara bertahap. "Saya berharap inovasi ini bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas. Tidak hanya di lokal saja namun hingga mancanegara. Masyarakat NTB juga kita haraokan cinta produk lokal, semoga bisa kita ekspor ke luar negeri juga," ujarnya berharap. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Mataram

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES