Gaya Hidup

Anak Down Syndrome Masih Kerap Dibully Hingga Alami Kekerasan Seksual

Rabu, 24 Juli 2019 - 00:04 | 79.61k
Ilustrasi
Ilustrasi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Anak down syndrome berbeda dengan anak disabilitas lainnya seperti tuna rungu dan tuna netra yang masih bisa mengidentifikasi dan menjelaskan dirinya kepada orang lain. Itulah kenapa, anak-anak ini masih kerap dibully bahkan mengalami kekerasan seksual.

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Sosial dan Anak Susianah Affandy mengatakan, kemandirian anak down syndrome sangat ditentukan oleh pengasuhan orang tua dan keluarga. Sayangnya, sebagian besar mereka patah arang dalam hal pengasuhan tersebut.

"Temuan KPAI terdapat dua penyebab sebagian besar orang tua membiarkan anak down syndrome tumbuh ala kadarnya," ujar Susianah dalam keterangannya, Selasa (23/7/2019).

Pertama, tidak adanya pengetahuan soal pengasuhan dan pemenuhan hak-hak anak disabilitas dan faktor kedua adalah kemiskinan.

"Di pedesaan, kehadiran anak down syndrome oleh sebagian besar masyarakat kerap kali dianggap sebagai aib, kutukan dan oleh karenanya mereka menyekap (memasung) anak tersebut," ungkap Susianah.

Susianah menyebut, pihaknya menemukan masih banyak anak down syndrome yang mengalami bullying di lingkungan tempat tinggal ataupun sekolah. Hal itu juga lah yang membuat mereka semakin menarik diri dari teman-temannya.

Tak hanya itu, anak-anak down syndrome tersebut juga rentan menjadi korban kekerasan seksual. Di mana keterbatasan mental menyebabkan mereka tidak mampu mengenali reproduksinya.

"Hasil pengawasan KPAI, tindak pidana kekerasan seksual kepada anak down syndrome saat ini banyak dilakukan oleh orang-orang dekat dengan korban baik dari keluarga maupun tetangga dekat," sebut Susianah.

Melihat realita tersebut, Susianah bersama KPAI meminta pemerintah melakukan pencegahan dan penindakan hukum terhadap tindak kekerasan seksual yang menyasar anak down syndrome. Terlebih di peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh setiap tanggal 23 Juli, Susianah ingin hak-hak setiap anak disabilitas dapat terpenuhi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES