Kesehatan

Selain Permen, Kebiasaan Ini Membuat Gigi Anak Mudah Rusak

Selasa, 23 Juli 2019 - 05:37 | 231.16k
ILUSTRASI - Menjaga Kesehatan Gigi. (FOTO: appledentalmonroe.com)
ILUSTRASI - Menjaga Kesehatan Gigi. (FOTO: appledentalmonroe.com)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menjaga gigi anak agar tetap sehat sangat penting. Meski nantinya gigi susu anak digantikan dengan gigi permanen, Anda perlu menjaga kesehatan gigi anak sejak dini. Ada beberapa kebiasaan buruk yang bisa membuat gigi anak mudah rusak. Apa saja?

1. Minum susu dengan botol dot sebelum tidur

Untuk anak yang masih minum susu dari botol dot, kebiasaan meminumnya sebelum tidur bisa pelan-pelan merusak giginya.

Selain dapat menyebabkan maloklusi gigi (susunan gigi yang tidak rata), ketika susu tersebut menggenang sepanjang malam di dalam rongga mulut anak, gula dalam susu akan merusak lapisan pelindung gigi secara perlahan. Jika tidak segera dibersihkan, lama-lama bisa terjadi karies. Kondisi ini disebut juga sebagai nursing bottle caries atau karies botol.

2. Kebanyakan makan yang manis-manis

Kebanyakan anak-anak menggemari makanan yang manis-manis seperti permen, cake, cokelat, gulali, dan lain-lain. Kandungan gula yang tinggi pada makanan tersebut bisa merusak kesehatan gigi. Sisa gula yang tertinggal di dalam mulut akan diubah oleh kuman-kuman plak menjadi asam.

Selanjutnya, permukaan gigi yang terkena oleh asam akan larut dan menyebabkan gigi menjadi berlubang. Kondisi tersebut bisa makin parah jika anak tidak rajin menggosok gigi.

3. Sering menelan pasta gigi

Mungkin karena manis dan rasanya mirip buah-buahan, anak gemar menelan pasta gigi saat menyikat gigi. Menelan pasta gigi merupakan tindakan yang sepenuhnya berbahaya, tetapi bukan berarti ini aman dilakukan. Pasalnya, kebiasaan menelan pasta gigi bisa menjadi cikal bakal munculnya fluorosis atau mottled enamel.

Pada kondisi ini, garis-garis halus berwarna putih atau cokelat muncul akibat terlalu banyak mengonsumsi fluoride. Meski tidak berbahaya, tetapi kondisi ini bisa memengaruhi penampilan anak.

4. Mengisap jempol

Tak sedikit orang tua yang membiarkan anaknya mengisap ibu jarinya karena bisa membuatnya nyaman dan tidak rewel. Kebiasaan ini umumnya sering dilakukan anak saat ia sedang tumbuh gigi. Namun jika didiamkan, kebiasaan yang disebut thumb sucking ini bisa membuat pertumbuhan gigi dan kontur rahang menjadi tidak proposional dan optimal, serta mengakibatkan maloklusi gigi.

Gigi atas akan terdorong ke arah depan, sehingga membuat gigi jadi maju dari seharusnya alias tonggos. Selain itu, langit-langit mulut berubah menjadi lebih dalam. Ini semua dapat memengaruhi proses mengunyah makanan pada anak. Karenanya, jika Anda sering mendapati anak mengisap jempolnya, segera larang.

5. Menggigit kuku atau benda lainnya

Kebiasaan menggigiti benda keras, misalnya kuku, pensil, atau benda lain, bisa menyebabkan kelainan struktur rahang. Gigi akan mengalami crossbite, yaitu kondisi posisi gigi bawah lebih maju dari gigi atas. Selain itu, kebiasaan ini juga bisa membuat gigi retak dan rapuh.

Untuk mengatasinya, Anda tak boleh bosan mengingatkan anak agar tidak memasukkan benda asing selain makanan dan minuman ke dalam mulut.

6. Mengemut makanan

Beberapa anak suka mengemut makanan, terutama nasi atau karbohidrat lainnya. Ini sama saja “memberi makan” bakteri di dalam mulut. Akibatnya, bakteri akan berfermentasi dan menghasilkan asam, yang perlahan dapat merusak gigi.

7. Malas menggosok gigi

Ini sering terjadi pada balita. Ia sering menolak saat harus menyikat gigi, bahkan beberapa anak mengalami mual. Anda bisa mencegahnya dengan membiasakan gosok gigi sedini mungkin, bahkan sejak bayi.

8. Tidak periksa gigi secara rutin

Berdasarkan sebuah survei pada tahun 2015-2016, sebanyak 60,4 persen orang tua hanya akan mengajak anak ke dokter gigi apabila terjadi masalah pada kesehatan gigi anak. Padahal, orang tua seharusnya sudah membiasakan kunjungan rutin anak ke dokter gigi sedini mungkin tiap 3-4 bulan sekali. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES