Peristiwa Daerah

Road to Fesyar 2019, Angkat Ekonomi Syariah di Kepri

Senin, 22 Juli 2019 - 18:33 | 139.39k
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri, Fadjar Majardi, Wali Kota Batam, HM Rudi foto bersama. (Foto: Istimewa)
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri, Fadjar Majardi, Wali Kota Batam, HM Rudi foto bersama. (Foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, BATAM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau secara rutin mengadakan kegiatan Road To Fesyar, yaitu Festival Ekonomi Syariah di Provinsi Kepulauan Riau. Pada tahun 2019, Kegiatan Road To Fesyar dilaksanakan di Dataran Engku Putri. Kegiatan rutin ini digelar sejak 2017.

Kegiatan ini mengangkat tema “Penguatan Ekonomi Syariah dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau” dan untuk selanjutnya akan diberi nama Kepri Syahfest (Syariah Halal Festival).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri, Fadjar Majardi mengatakan, kegiatan ini merupakan event ekonomi dan keuangan syariah yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan berbagai segmen masyarakat terhadap pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Provinsi Kepri.

"Sebagaimana layaknya sebuah festival, terdapat banyak kegiatan yang dilaksanakan di Syahfest 2019, antara lain : Exhibition Halal Bazaar, Needs Matching, Sharia Economic Forum, perlombaan, dan Special Event," ungkapnya, Senin (22/7/2019).

Fadjar mengatakan, Exhibition Halal Bazaar merupakan pameran gelaran produk dan jasa halal berbagai komoditas seperti food, fashion tourism dan integrated farming, serta produk industri jasa keuangan.

Needs Matching merupakan upaya mempertemukan beragam kepentingan terkait bisnis (Bussiness Matching: antara pelaku UMKM dengan calon pembeli) serta kegiatan amal di era digital.

Pada kesempatan tersebut dilaksanakan pertemuan antara 27 Wirausaha Binaan Bank Indonesia (WUBI) dengan 12 potensial buyers dari Johor dan Singapura yang bersinergi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Singapura.

Selain itu, akan dilakukan needs matching dengan pemberi sedekah dengan Masjid yang memerlukan donasi melalui launching QR Amal, yaitu QR code untuk mempermudah sedekah secara digital. Melalui QR Amal ini masyarakat dapat menyampaikan donasi kepada Masjid yang telah bekerja sama melalui ponsel pintar.

"Pada Sharia Economic Forum, akan terdapat 3 rangkaian seminar dengan tema : (1) Keuangan Syariah di era ekonomi dan keuangan digital, (2) Mewujudkan kawasan industri dan niaga halal di Provinsi Kepri, serta (3) Berbisnis di era ekonomi syariah," beber Fadjar.

Selain itu, kata dia, Syahfest 2019 akan disemarakkan oleh berbagai perlombaan, yaitu entrepreneur muda syariah, story-telling kisah nabi dan nasyid. Pemenang dari ketiga lomba tersebut akan menjadi perwakilan Kepri untuk bertanding di Festival Ekonomi Syariah wilayah Sumatera.

Berbagai Special Event, yaitu Tabligh Akbar bersama AA Gym, Jalan Sehat Batam Bersarung dan Special Performance Grup DEBU. Serangkaian kegiatan ini diselenggarakan di Dataran Engku Putri dan sekitarnya dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut sangat strategis, mudah dijangkau masyarakat serta sangat indah dan sangat berpotensi untuk dijadikan ikon pariwisata, khususnya untuk kegiatan MICE (meeting, incentives, converencing, exhibition) dan konser.

"Rangkaian kegiatan Syahfest 2019 diharapkan dapat menjadi aset bersama seluruh stakeholders dan menjadi momen untuk bersinergi seluruh pihak dalam memajukan perkembangan ekonomi dan keuangan syariah," ungkapnya.

Fadjar mengatakan, meskipun Indonesia sebagai negara yang memiliki penduduk muslim terbesar di dunia,  namun Indonesia masih menjadi pasar bagi produk halal luar negeri. Berdasarkan Global Islamic Report 2018/2019, Indonesia masih menduduki rangking ke-10, dengan skor jauh tertinggal dari negara tetangga  Malaysia menduduki rangking pertama.

“Ini menjadi tantangan kita untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumsi produk halal dari produksi dalam negeri, dan bahkan terus dikembangkan untuk memanfaatkan pasar di luar negeri,” ungkap  Fadjar. 

Oleh karrenanya, Fadjar menekan agar ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia harus terus dikembangkan dan dijadikan peluang sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Fadjar mengatakan, Bank Indonesia yang memiliki tugas menjaga stabilitas moneter dan sistem keuangan serta turut mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, juga memandang bahwa pengembangan ekonomi dan keuangan syariah merupakan sumber pertumbuhan ekonomi baru bagi Indonesia.

Pengembangan berdasarkan pilar-pilar tersebut dilaksanakan di pusat dan di daerah, yang salah satu kegiatannya adalah kampanye ekonomi keuangan syariah secara komprehensif melalui festival. Kegiatan festival ini merupakan rangkaian kegiatan festival ekonomi syariah yang dilaksanakan oleh BI.

Diawali dari kegiatan festival di tingkat provinsi, kemudian di tingkat wilayah.  Untuk wilayah Sumatera akan dilaksanakan di Palembang pada 3-5 Agustus 2019 nanti. Dan akan berujung di Indonesia Syariah Economic Festival pada akhir tahun yang rencananya akan dilaksanakan di Jakarta. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Batam

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES