Kopi TIMES

Kiat Menjadi Mahasiswa Sukses

Selasa, 23 Juli 2019 - 02:18 | 369.97k
Penulis adalah Prof Dr Rochmat Wahab, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Periode 2009-2017, anggota Mustasyar PW Nahdlatul Ulama (NU) DIY, Pengurus ICMI Pusat.
Penulis adalah Prof Dr Rochmat Wahab, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Periode 2009-2017, anggota Mustasyar PW Nahdlatul Ulama (NU) DIY, Pengurus ICMI Pusat.

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTAMEMASUKI tahun akademik baru, banyak lulusan SMA/SMK/MA/MAK yang sudah dapat tempat kuliah. Tentu, ada yang masih berjuang untuk ikut seleksi mahasiswa baru. Keberhasilan studi di PT dari hasil tes, belumlah cukup, perlu dilanjutkan dengan upaya berikutnya untuk menjadi mahasiswa sukses. Status mahasiswa memang membanggakan, sedangkan yang lebih membanggakan adalah menjadi mahasiswa sukses.

Untuk menjadi mahasiswa sukses, Oppurtinity International (2019) mengemukakan ada sepuluh kebiasaan yang perlu dikondisikan pada mahasiswa, yaitu : (1) Usahakan terorganisir aktivitasnya, (2) Usahakan tidak multitasking (terutama berbeda tempat secara fisik), 3) Usahakan membagi waktu untuk selesaikan tugas, (4) Usahakan tidur cukup, (5) Menentukan jadwal harian atau mingguan, (6) Membuat catatan selama kuliah atau belajar, (7) Belajar secara rutin,   (8) Menata tempat belajar yang nyaman, (9) Membuat kelompok belajar yang produktif, dan (10) Usahakan bertanya sewaktu kuliah, tidak perlu takut.

James Matthew Alston (2018), juga mengkonstruksi karakteristik mahasiswa sukses, di antaranya : (1) Intellectually curious, (2) Self-driven, (3) Good time management, (4) Admitting you don't understand, (5) Creative and original, (6) Seeing the big picture and thinking broadly, (7) Solid reading, writing, and analysis skills, (8) Communication skills, (9) Performing under pressure, (10) Understanding other perspective.

Kedua rujukan ini setidak-tidaknya saling menguatkan, melengkapi, dan memperkaya, sehingga bagi mahasiswa, terutama mahasiwa baru bisa menata diri dan menyesuaikan diri dengan tugas baru dan agenda baru. Sangat disadari bahwa sebagian besar mereka diduga merasakan sesuatu yang baru, terutama kebebasan berfikir dan bertindak, sehingga menuntut kemandirian dan tanggung jawab.

Walaupun sudah mendapat tips cukup banyak dari dua sumber tersebut, menurut hemat saya untuk menjadi mahasiswa sukses di Indonesia dewasa ini belumlah cukup, karena tips tersebut di atas baru menyangkut sukses aspek akademik. Padahal ada aspek lain yang perlu dikuasai sebagai mahasiswa sukses, yaitu aspek religiusitas, leadership, interpreneurship, kecakapan bahasa asing, dan literasi digital.

Pertama, Religiusitas, sesuatu yang pokok dan perlu sekali didalami dan dikuatkan selama mahasiswa sebelum terjun di masyarakat, sehingga menjadi ahli atau orang berkarir atau anggota masyarakat yang bermoral dan berakhlak baik dan mulia. Kedua, Leadership, sesuatu yang memang sangat diperlukan baik mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi. Ingat setiap kita adalah pemimpin dan menjadi khalifah di atas bumi. Karena itu selama mahasiswa diharapkan mampu meningkatkan leadership skill-nya dengan aktif di organisasi mahasiswa intra dan ekstra kampus.

Ketiga, interpreneurshp spirit, sesuatu yang sangat diperlukan hidup di era belakangan ini, ketika perubahan di berbagai kehidupan terjadi sangat cepat. Di samping ketersediaan pekerjaan yang ada di pemerintahan dan di dunia industri dan dunia usaha (dudi-duda) relatif terbatas, bahkan di duda dan dudi sering terjadi perubahan yang tidak bisa diprediksi. Di sinilah spirit entrepreneurship sangat perlu dimiliki oleh semua mahasiswa, sehingga memiliki kesiapan diri dalam menghadapi berbagai kondisi dan situasi.

Keempat, kecakapan bahasa asing, sesuatu yang diperlukan oleh semua mahasiswa di era global. Untuk berkompetisi secara internaonal yang kini sudah mengikat dalam kehidupan kita sehari-Hari. Kecakapan bahasa internasional, tidak hanya diperlukan waktu kuliah melainkan juga nanti setelah memasuki dunia kerja dan masyarakat.

Kelima, literasi digital, sesuatu yang benar-benar menjadi kebutuhan kehidupan di era digital. Mahasiswa akan banyak terbantu dalam proses pendidikan, bahkan nantinya untuk menjaga dan meng-update yang dimiliki mahasiswa, sehingga mereka dapat beradaptasi secara cepat.

Demikianlah beberapa hal penting menjadi catatan mahasiswa baru, sehingga mampu beradaptasi dengan kondisi dan situasi yang baru baik di kampus maupun di luar kampus. Tidak terjadi cultural shock. Menjaga diri penting sekali, terutama mahasiswi, karena akibat salah bergaul, semuanya bisa berantakan.

Karena itu, membangun persahabatan yang baik penting dan pantauan orangtua secara rutin tidak kalah pentingnya. Semoga Anda sendiri, cucu, anak, adik, dan saudara kita yang memasuki mahasiswa baru, bisa lancar, sehat dan sukses studinya. Menjadi kebanggaan semua. Aamiin. (*)

*) Penulis adalah Prof Dr Rochmat Wahab, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Periode 2009-2017, anggota Mustasyar PW Nahdlatul Ulama (NU) DIY, Pengurus ICMI Pusat.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES