Ekonomi

Pabrikan akan Membeli Tembakau Pamekasan Sebanyak 17.800 ton

Senin, 22 Juli 2019 - 15:27 | 58.57k
Imam Hidajad Kepala Bidang Pengawasan Konsumen Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Pamekasan. (Foto: Akhmad Syafi'i/TIMES Indonesia)
Imam Hidajad Kepala Bidang Pengawasan Konsumen Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Pamekasan. (Foto: Akhmad Syafi'i/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PAMEKASAN – Pihak pabrikan pada tahun 2019 akan membeli tembakau petani di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, sebanyak 17.800 ton. Hal itu disampaikan Imam Hidajad Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan Konsumen Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Pamekasan.

Menurutnya, bahwa ada sebanyak 7 pabrikan yang akan melakukan pembelian tembakau milik petani yang ada di Kabupaten yang memiliki sebutan Kota Gerbang Salam itu. "Ada tujuh pabrikan yang akan melakukan pembelian tembakau milik petani tembakau Pamekasan," katanya, Senin (22/7/2019).

Dari pabrikan tersebut diantaranya PT Gudang Garam akan membeli tembakau Pamekasan sebanyak 5000 ton, PT Bentoel sebanyak 1500 ton, PT Djarum sebanyak 9000 ton, PT Sadhana Arif Nusa/HM Sampoerna (kemitraan) sebanyak 400 ton, PT Nojorono sebanyak 800 ton, PT Sukun sebanyak 600 ton, PT Wismilak sebanyak 500 ton. "Jumlah keseluruhan sebanyak 17.800 ton," katanya.

Selain itu, Imam Hidajad, juga menyampaikan bahwa Pemkab Pamekasan telah menetapkan Break Even Point (BEP) tembakau 2019 sebesar Rp 42.600 per kilo gram. Selain itu, penetapan tersebut sudah disepakati dalam acara sosialisasi dengan pihak terkait seperti pabrikan, OPD, dan para kelompok tani. 

"Penetapan BEP tahun ini sudah menjadi kesepakatan bersama antara petani, pabrikan serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait," terang Imam.

Selain itu, pihaknya juga menyampaikan bahwa harga tembakau bisa saja diatas BEP dan bisa saja dibawah BEP yang telah ditetapkan pemerintah.

"Karena harga tembakau itu diukur dari kualitasnya. Jadi, kalau cuacanya bagus, maka bisa dipastikan tembakaunya juga bagus dan harganya akan tinggi. Sebaliknya jika cuaca tak bersahabat, maka kualitas tembakau bisa jelek dan harganya bisa turun," katanya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Madura

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES