Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Artis dan Kepungan Narkoba

Senin, 22 Juli 2019 - 16:07 | 41.12k
Muhammad Yunus. Dosen Pendidikan Bahasa inggris FKIP Unisma Malang.
Muhammad Yunus. Dosen Pendidikan Bahasa inggris FKIP Unisma Malang.
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANGSEDIH rasanya ketika mendengar seorang artis kembali terjerat kasus narkoba. Hal ini seakan mempertegas bahwa kehidupan artis tidak bisa dilepaskan dari peredaran obat terlarang ini. Artis yang dapat dikatakan "publik figur" karena seringnya muncul diacara televisi tentu menjadi persoalan bagi para remaja yang ada. Karena jeratan itu bisa ditiru oleh remaja atau mereka yang sering menonton televisi. Terlebih kasus ini terjadi pada mereka yang hemat kita tidak mungkin terjadi.

Jeratan narkoba dilingkungan para artis disebabkan oleh alasan yang diluar batas kenormalan akal. Karena tuntutan stamina sampai melepas kepengatan banyaknya pekerjaan artis mengambil jalan pendek untuk pemuasan sesaat. Namun demikian jika dilihat lebih jauh pemuasan sesaat itu lebih pada pemuasan jasmani semata. Lalai akan pemenuhan kebutuhan rohani akan berdampak terhadap pola hidup para artis.

Hal ini mempertegas bahwa kebaguaan hidup (happiness) bukanlah terletak pada berapa banyak materi yang dimiliki, seberapa luas jangkauan ketenaran nama, dan sebagainya. Gemerlap kehidupan kampus harus dicarikan solusi untuk memenuhi kebutuhan batin/spiritualitas. 

Sebagai seorang muslim tentu kita kenal doa sapu jagat. Doa yang mengharap kebaikan dunia dan akhirat serta dijauhkan dari neraka. Hal ini mempertegas bahwa agama mengingatkan kita untuk memohon kebaikan dunia n kebaikan akhirat. Keduanya harus mampu kita dapatkan. Unggul disalahsatu saja akan membuat kehidupan kita belum sempurna.

Artinya adalah mengejar hal duniawi saja tidaklah cukup. Ada dimensi akhirat yang harus dikejar. Itu artinya setiap dimensi pekerjaan yang dilajukan didunia ini jangan sampai lepas dari dimensi keTuhanan. Ada intervensi Tuhan disetiap gerak gerik dan usaha yang kita lakukan.

Melakukan hal terlarang seperti narkoba karena tuntutan kerja adalah alasan yang mengada-ngada. Alasan itu tidaklah benar disandingkan jika kita orang yang berakal. Tentu orang yang berakal akan sadar bahwa dirinya adalah manusia yang mempunyai tugas utama menghamba dan menjadi wakil Tuhan. Langkah terlarang yang dilakukan dalam bekerja selain menciderai tugas utama sebagai seorang hamba dia juga menyalahi tugas wakil Tuhan dimuka bumi.

Untuk itu saya mengajak baik mereka yang bekerja dijasa infortainment ataupun bekerja dimana saja bahwa pekerjaan itu harus dilandasi sebagai penegasan kita sebagai seorang hamba dan sebagai seorang wakil Tuhan dimuka bumi. Setiap apa yang akan kita lakukan pastikan tidak melanggar norma agama dan norma kehidupan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Jangan pernah ada alasan bahwa melakukan hal yang terlarang dalam bekerja sebagai tuntutan pekerjaan. Ingatlah bahwa apa yang dilakukan itu harus berdasarkan atas norma agama dan norma kehidupan berbangsa dan bernegara. Semoga kita terus berusaha untuk bekerja sesuai dengan jalan yang benar. Aamiin. (*)

 

*) Penulis: Muhammad Yunus. Dosen Pendidikan Bahasa inggris FKIP Unisma Malang.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES