Pendidikan

PIONIR IX 2019 Resmi Ditutup, Sesditjen Pendis: PTKIN Kandangnya Para Jago

Sabtu, 20 Juli 2019 - 21:46 | 44.66k
Suasana penutupan PIONIR IX 2019 di UIN Malang oleh Sesditjen Pendis Kemenag RI. (FOTO: Imam Kusnin/TIMES Indonesia)
Suasana penutupan PIONIR IX 2019 di UIN Malang oleh Sesditjen Pendis Kemenag RI. (FOTO: Imam Kusnin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Gelaran Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset atau PIONIR IX 2019 resmi ditutup, Minggu (20/1/2019) malam di Hall UIN Malang.  Sekretaris Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Sesditjen Pendis), Imam Safe’i resmi menutup even nasional ini. 

“Saya biasanya tidak gemetar ketika bicara di depan forum. Namun sekarang saya gemetar dikarenakan di hadapan saya adalah para juara,” ungkap Sesditjen Pendis mengawali orasinya.

Penutupan PIONIR IX 2019 berlangsung meriah. Penutupan ditandai dengan pemukulan gong dan penyalaan kembang api. Hadir 3.280 peserta, 700-an official dan ratusan civitas akademika di UIN Maulana Malik Ibrahim.  

Imam mengapresiasi para pemenang dan peserta PIONIR yang belum memperoleh medali. “Saya setuju yang menang mendapat penghargaan, tetapi kita juga harus memberikan penghargaan, karena dengan keringat dan darah, mereka telah berjuang di ajang PIONIR,” katanya.

“Para peserta lomba di ajang PIONIR ini diutus kampusnya untuk mengikuti dan menyelesaikan perlombaan. Bukan semata-mata untuk menjadi juara saja,” ucap doktor riset Universitas Negeri Jakarta ini.

Pria asal Jember ini menambahkan, PTKIN adalah kandangnya jago. Jago apa saja. Ada jago ngaji, jago musik, jago karate dan lain sebagainya. Akan tetapi bukan jago kandang. 

“Para jago ini harus terus disupport dan didukung sehingga nantinya akan tumbuh berkembang menjadi jago-jago Indonesia bahkan jago dunia,” ujar Imam.

Secara khusus Imam Safei memberikan penghargaan kepada peserta kepada Juara I MTQ Putra dan Putri untuk bersilaturahmi dengan Menteri Agama RI dengan biaya transport dan akomodasi gratis. 

Imam Safe’i mengutip puisi KH Arman Ar Roisi. “Kalau boleh aku memilih, biarkan aku menjadi bintang atau rembulan yang tidak angkuh ketika bertahta dan tidak mengeluh ketika terbenam. Atau biarkan aku menjadi sang fajar yang gigih mengusir kelam, namun rela menyingkir demi matahari yang lebih terang.” 

Hasil PIONIR IX 2019 menempatkan UIN Malang sebagai juara umum dengan perolehan 10 emas, 5 perak dan 7 perunggu. Runner up UIN Sunan Ampel Surabaya (7 emas, 3 perak dan 2 perunggu). Sedangkan di urutan ketiga, UIN Sunan Gunungjati Bandung (5 emas, 3 perak dan 8 perunggu). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES