Pendidikan

Mahasiswa Universitas Madura Olah Sayur Sawi Jadi Camilan Keripik Sawi

Minggu, 21 Juli 2019 - 11:57 | 104.97k
Sejumlah mahasiswa KKN Unira saat menjual makanan camilan keripik sawi di area Monumen Arek Lancor Kabupaten Pamekasan. (Foto: Akhmad Syafi'i/TIMES Indonesia)
Sejumlah mahasiswa KKN Unira saat menjual makanan camilan keripik sawi di area Monumen Arek Lancor Kabupaten Pamekasan. (Foto: Akhmad Syafi'i/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PAMEKASAN – Para mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Madura Kelompok 12 berinovasi bersama menciptakan produk baru camilan keripik sawi. Penciptaan produk baru oleh ini diharapkan bisa mendongkrak kesejahteraan masyarakat di Desa Bulay, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan,Minggu (21/7/2019).

Koordinator Desa Kelompok 12, Ulul Azmi mengatakan, mayoritas pekerjaan penduduk di Desa Bulay adalah petani dan salah satu hasil buminya yakni sayur sawi.

Azmi menuturkan, untuk itu dirinya bersama 14 mahasiswa lainnya telah berinovasi membuat keripik yang berbahan dasar sawi dengan dua aneka rasa yaitu original taste dan sawi sambalado. 

“Kami ingin membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Bulay dengan cara berinovasi membuat keripik sawi yang menjadi salah satu hasil bumi petani di desa itu,” ungkapnya. 

Ia berharap inovasi itu tidak hanya selesai di KKN, tetapi bisa berkelanjutan dengan mendapat perhatian dari pemerintah desa setempat, sehingga akan menjadi produk unggulan dan meningkatkan ekonomi masyarakat.

Azmi menambahkan, potensi pertanian yang ada di desa itu perlu terus dikembangkan untuk jangka panjang dalam mendatangkan konsumen pada desa tersebut.  

Pengemasan produk dalam dunia pemasaran menjadi hal yang cukup penting untuk diperhatikan. Kemasan produk yang menarik, membuat produk semakin eye catching untuk dilihat. 

Inilah yang akhirnya membuat para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 12 Universitas Madura terinspirasi untuk mengadakan program kerja produk makanan ringan di Desa Bulay, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan. 

Koordinator Desa dari KKN Kelompok 12 Unira, Ulul Azmi mengatakan, sementara ini ada dua produk camilan yang akan dikembangkan oleh kelompoknya yakni kerupuk sagu dan keripik sawi. 

Menurut Azmi, pihaknya ingin berinovasi terhadap dua produk tersebut untuk meningkatkan nilai jualnya. 

“Kami sudah menyampaikan program kerja itu kepada pengusaha produk itu, dan mereka siap untuk bekerjsama dengan kami,” ucapnya.

Lanjut Azmi menerangkan, timnya akan mengemas dua produk itu dengan standing pouch, sedangkan untuk rasa nantinya tetap ada rasa original dan kemungkinan akan ada varian.

Mahasiswa KKN bimbingan Kusyairi itu memilih untuk mengembangkan dua produk itu karena jarang di Kabupaten Pamekasan. Tidak hanya itu minimnya promosi, serta lemahnya inovasi, membuat 15 mahasiswa Unira itu, tergerak untuk membantu mengembangkan dua camilan itu baik dari segi inovasi bungkus, olahan hingga promosi.

Terlebih untuk kerupuk sagu ini, proses pengolahannya cukup unik karena tidak digoreng dengan minyak, tetapi disangrai menggunakan pasir di atas wajah serta menggunakan tungku dan kayu bakar. 

Para mahasiswa itu berharap pengembangan produk tersebut tidak hanya selesai di KKN, tetapi bisa terus berlanjut dengan mendapat perhatian dari pemerintah desa hingga kabupaten, sehingga kedepan bisa menjadi produk unggulan di Desa Bulay.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Madura

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES