Pendidikan

MI Darul Ulum Persilahkan Siswa Bayar SPP dengan Sampah

Sabtu, 20 Juli 2019 - 12:05 | 188.16k
Suasana penyetoran sampah yang dilakukan para siswa kepada Bank Sampah MI Darul Ulum, uang yang terkumpul dipergunakan untuk bayar SPP. (foto: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia) 
Suasana penyetoran sampah yang dilakukan para siswa kepada Bank Sampah MI Darul Ulum, uang yang terkumpul dipergunakan untuk bayar SPP. (foto: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia) 

TIMESINDONESIA, BATU – Membayar SPP dengan sampah. Ya program ini yang dilakukan oleh Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Ulum, Jalan Lahor, Desa Pesanggrahan, Kota Batu, Jawa Timur. 

Bersama-sama Komite Sekolah, lembaga pendidikan yang berada dibawah naungan Nahdlatul Ulama (NU), Sabtu (20/7/2019) meluncurkan Program pembayaran SPP berbasis sampah. 

Lewat program ini, para orang tua siswa tidak perlu lagi membayar uang SPP sebesar Rp 5000 per siswa, namun cukup setor sampah pada hari Rabu dan Sabtu. 

"Latar belakang program ini kita laksanakan adalah didasarkan keluarnya Fatwa PBNU yang dikeluarkan di Banjarmasin tahun 2019, untuk melakukan penanganan sampah plastik, karena kondisi yang berkembang bisa menjadi haram karena bisa membahayakan kehidupan," ujar Kepala Sekolah MI Darul Ulum, Ulul Azmi. 

MI Darul Ulum sebagai lembaga pendidikan terkecil di bawah PBNU merespon fatwa tersebut dengan membuat kegiatan nyata. 

Sebelum Launching Bank Sampah, dua bulan sebelumnya dilaksanakan pelatihan untuk 10 Wali murid. Menurut Azmi apa yang dilakukan ini untuk mengedukasi para siswa, juga orang tua siswa tentang pengelolaan sampah langsung dari hulu yakni rumah tangga. 

Ia mengakui tidak mudah untuk melaksanakan kegiatan ini, karena dari 204 siswa, ada beberapa siswa dan orang tua siswa yang masih belum memahami. 

"Sebenarnya jauh hari sudah kita Sosialisasikan, namun baru 80 persen yang memahami, kita akan terus lakukan evaluasi dan pembenahan agar sempurna," ujar Azmi. 

Sampah yang terkumpul ini akan disetorkan ke Bank Sampah induk yakni Bank Sampah Mandiri. Dana yang terkumpul dari sampah ini akan dipergunakan membayar SPP sebesar Rp 5000 persiswa perbulan. 

Besaran tersebut tidak sepenuhnya dipergunakan untuk SPP, namun hanya Rp 2000 yang dipergunakan untuk SPP, Rp 1000 dipergunakan untuk sumbangan operasional Pesantren Rakyat, dan sisanya Rp 2000 dipergunakan operasional bank sampah. 

Sementara itu Wali Murid Kelas 2 MI Darul Ulum mengatakan orang tua siswa ingin langsung beraksi agar ide ini tidak hanya menjadi wacana. 

"Harus dimulai sekarang, kalau ada kendala dalam pelaksanaan kita evaluasi, kalau nanti hanya sekedar wacana tidak akan mulai-mulai," ujarnya. 

Ke depan, Komite Sekolah agar menggencarkan sosialisasi kepada orang tua, hingga mereka bisa langsung melakukan pemilahan sampah di rumah sehingga Membayar SPP dengan sampah di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Ulum bisa terlaksana. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Batu

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES