Erupsi Bromo Disebabkan Deposit Magma Selama Bulan Juli

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur, kembali erupsi, Jumat sore kemarin. Erupsi disebabkan oleh deposit magma selama sebulan sebelumnya. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Kondisi di Bromo pun kembali normal, pasca erupsi kemarin.

Berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) PGA Cemoro Lawang, erupsi kali ini termasuk besar. Penyebabnya adalah suplai-suplai gempa vulkanik di bulan Juli.

“Lalu dipicu oleh gempa yang sempat melanda kawasan Bali hingga terasa sebagian Jawa Timur sehingga menyebabkan erupsi Bromo,” terang Kepala PGA Cemoro Lawang, Wahyu Adrian Kusuma, Sabtu (20/7/2019).

Rekaman gempa erupsi kemarin pada seismograf, terekam sampai over scale. Mencapai 37 milimeter, disertai gemuruh dan dentuman. Tinggi kolom abu tidak teramati, lantaran tertutup kabut. Arah angin, bergerak ke barat, barat daya dan selatan.Pun demikian, kondisi itu tidak mempengaruhi wisatawan yang datang ke Bromo. Sejauh ini, kondisi di pintu masuk cemoro lawang, Probolinggo masih kondusif. Walaupun erupsi bromo itu sempat terdengar dan terasa dari radius sekitar tiga kilometer dari puncak kawah.

“Terasa, suaranya seperti air mendidih dan gemuruh. Kalau visualnya tidak terlalu jelas, tertutup kabut. Sempat takut, tapi sudah biasa karena sebelumnya juga begitu,” kata salah satu warga, Faizal.

Terkait keadaan ini, pihak PVMBG setempat menghimbau, masyarakat maupun wisatawan, untuk tidak berada di radius satu kilometer dari pusat kawah Gunung Bromo. Wisatawan juga diminta tetap tenang dan terus memperhatikan rekomendasi dari pihak terkait. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement