Pendidikan

Unitomo Berdayakan Batik Tulis Sidoarjo Melalui Pelatihan Website

Jumat, 19 Juli 2019 - 19:34 | 162.86k
Alda Raharja, Dosen Fakultas Teknik Jurusan Informatika Unitomo memberikan pelatihan pembuatan website kepada perajin batik di Kampoeng Batik Jetis, Sidoarjo, Jumat (19/7/2019). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Alda Raharja, Dosen Fakultas Teknik Jurusan Informatika Unitomo memberikan pelatihan pembuatan website kepada perajin batik di Kampoeng Batik Jetis, Sidoarjo, Jumat (19/7/2019). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Program Kemandirian Masyarakat Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) menggelar pelatihan promosi dan pemasaran batik dengan online sistem di Kampoeng Batik Jetis, Kelurahan Lemahputro, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (19/7/2019).

Program ini memiliki fokus utama agar kampoeng batik dikenal luas melalui website sebagai media komunikasi, dengan melibatkan peran Fakultas Ilmu Komunikasi dan Teknologi Informatika Unitomo melalui pendanaan dari Kemenristekdikti.

Unitomo-Batik-Tulis-2.jpg

Alda Raharja, S.Kom, M.M.T, Dosen Fakultas Teknik Jurusan Informatika Unitomo, menuturkan jika keberadaan batik tulis makin tergerus oleh batik printing serta kurangnya promosi membuat eksistensi batik tulis Jetis sebagai kearifan lokal kian meredup.

Pelatihan website hadir sebagai salah satu solusi untuk mengatasi problem yang ada di kampoeng batik terutama dalam menghadapi era digitalisasi. 

Unitomo-Batik-Tulis-3.jpg

Unitomo akan memberikan pendampingan dan pelatihan serta instruktur yang membantu memaintenance website dalam bentuk panel back end selama tiga bulan ke depan. Setelah itu program diserahkan sepenuhnya kepada pengurus kampoeng batik.

“Kita menyesuaikan dengan problem mitra dari sisi promosi dan pemasaran bersama semua unsur baik komunikasi maupun teknologi informatika,” terang Alda, Jumat (19/7/2019).

Unitomo-Batik-Tulis-4.jpg

Pihaknya mengimbau agar perajin mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi sehingga bisnis semakin moncer. 

“Website akan berfungsi untuk meyakinkan konsumen bahwa produk ini ada,” terang Alda Raharja, saat memberi pelatihan kepada pengrajin di Gerai Batik HI CV Handal Insan Sentosa.

Unitomo-Batik-Tulis-5.jpg

Unitomo memandu pembuatan fans page KampoengBatikSidoarjo.com dalam jangka waktu tiga bulan ke depan. Dua orang mitra batik terpilih yang tergabung dalam paguyuban, berperan sebagai admin.

Laman website terkoneksi dengan beberapa akun sosial media seperti Instagram, You Tube maupun Facebook dan secara intens menggulirkan informasi kepada masyarakat. 

Unitomo-Batik-Tulis-6.jpg

“Dasar kami memperkenalkan teknologi website sebagai media promosi karena website ibarat rumah utama bagi sosial media yang lain untuk mempromosikan sesuatu,” kata Alda Raharja.

Literasi perkembangan teknologi diberikan dengan harapan agar generasi pengrajin batik tetap berkiprah di tengah derasnya laju teknologi tanpa mengurangi nilai warisan budaya. 

Unitomo-Batik-Tulis-7.jpg

Senada, Siska Armawati Sufa, Dosen Fakultas Ilmu  Komunikasi Jurusan Public Relation dan Marketing Communication, mengatakan, bahwa program pelatihan tersebut bertujuan untuk menciptakan UMKM lebih mandiri dan terampil dari sisi pengetahuan termasuk sisi promosi dan pemasaran. 

“Pendampingan hanya bersifat sementara hingga para pengrajin mandiri dalam mengoperasikan website tersebut,” terangnya.

Bentuk pelatihan meliputi sosialisasi pengenalan website dan pendampingan untuk pengelolaan, karena website harus terus dikelola agar informasi tetap aktif dan berkelanjutan.

Unitomo-Batik-Tulis-8.jpg

Menurut keterangan Haji Iskak, pemilik Batik HI, kampoeng batik telah ada sejak tahun 1930. Sempat menarik dan sering dikunjungi oleh wisatawan manca negara sejak ditasbihkan sebaga Kampoeng Batik Jetis oleh mantan Bupati Win Hendrarso pada 2008 silam. Namun hanya bertahan lima tahun saja. Saat ini dari total 19 pengrajin hanya segelintir yang masih aktif dalam paguyuban.

Kurangnya penghargaan konsumen terhadap karya batik serta kurangnya wirausaha penerus membuat usaha batik tulis Sidoarjo tenggelam jika dibandingkan batik dari daerah lain. Rata-rata para pengrajin mengalami kendala pada pemasaran.Edisi-Sabtu-20-Juli-2019-A.jpgDengan hadirnya pelatihan website Unitomo, Haji Iskak mewakili pengrajin berharap program tersebut mampu mendongkrak kembali popularitas Batik Jetis Sidoarjo.

“Dengan pelatihan dari Unitomo ini semoga batik tulis Sidoarjo semakin dikenal,” ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES